[News] cnn 19/6/2015 || PT Pertamina (Persero) membuka peluang kerjasama (swap) dengan Total E&P Indonesie, terkait pengelolaan lapangan minyak dan gas bumi (migas) yang berada di luar Indonesia. Hal ini menyusul telah ditetapkannya pengelola blok Mahakam pasca habisnya kontrak Total dan Inpex pada 2017.
"Saya kira Total dan inpex sudah lama berpartner dengan Indonesia sekaligus mereka akan membuka diri untuk bekerjasama di tempat lain. Sepertinya tidak ada tanda-tanda mereka menolak," tutur Menteri ESDM, Sudirman Said di kantornya, Jumat (19/6).
Sayangnya, Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam belum bisa memberikan gambaran rinci mengenai rencana kerjasama Pertamina dan Total E&P.
"Kita belum bisa bicara karena saat ini sedang persiapan untuk melakukan valuasi cadangan Mahakam dan konsekuensi dari pembagian PI (participating interest). Nanti saja kalau sudah selesai," ujar Syamsu di tempat yang sama.
Seperti diketahui, pemerintah telah memberikan hak partisipasi (participating interest/PI) pengelolaan Blok Mahakam kepada Pertamina dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kalimantan Timur sebesar 70 persen. Sementara 30 persen PI sisanya diberikan kepada Total dan Inpex yang sampai saat ini masih melakukan diskusi dengan Inpex Corporation perihal pembagian jatahnya.
Sebagai salah satu konsekuensi dari putusan tadi, pemerintah pun meminta Total untuk memberikan sebagian PI ke Pertamina untuk wilayah kerja migas yang dikelola perusahaan di luar negeri.
Bahkan, Menteri ESDM meminta agar pembahasan mengenai kerjasama, masa alih kelola hingga penyusunan kontrak bagi hasil Mahakam yang baru bisa selesai pada akhir tahun ini.
"Mereka sedang berunding, berapa share mereka masing-masing. Kami harapkan semuanya selesai sebelum akhir tahun," ujar Sudirman. [SUMBER]