[NEWS] 2 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Kajian Badan Tenaga Nuklir Nasional
(BATAN) terkait potensi uranium di Indonesia telah dikirim ke
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), setelah beberapa
waktu lalu lembaga ini menemukan potensi uranium di Kalan, Kalimantan
Barat.
"Sudah disampaikan ke ESDM. Kalau follow up dari ESDM belum ada, baru sekadar membuat dokumen perencanaan buku putih," jelas Kepala Pusdiklat Batan, Sudi Ariyanto, seperti dilaporan Detik.com, Senin (2/5). BATAN dan Kementerian ESDM mendukung adanya alternatif energi baru seiring menipisnya bahan bakar fosil. Namun, energi nuklir menjadi alternatif energi terakhir yang dapat dikembangkan menjadi kendala tersendiri dalam penerapannya.
Pihaknya menambahkan, sedikitnya butuh waktu hingga 10 tahun dalam pembangunan PLTN. Kalau pun dapat direalisasikan, pembangunan PLTN dapat dimulai tahun 2017 mendatang sehingga manfaatnya baru dapat dirasakan di tahun 2027.
Kalau membangun kan butuh waktu 10 tahun. Tapi juga nanti ada kajian juga yang menyebutkan tahun 2027. Kalau tahun 2027 berarti harus tahun depan, tapi masalah membangun atau tidak itu menjadi keputusan politis pemerintah," tutup Sudi. [SUMBER]