[News] 01 Juli 2015 MigasReview, Jakarta - Melambatnya pertumbuhan industri maritim dan batubara Indonesia berakibat buruk bagi kinerja produsen mesin kelautan yang tercatat di Bursa Singapura, XMH Holdings, selama tahun fiskal (FY) 2015.
XMH membukukan laba bersih sebesar SG$5,43 juta (US$4,02 juta) untuk FY 2015 yang berakhir pada 30 April 2015, turun 11,4 persen dari SG$6,13 juta pada FY 2014. Penurunan laba tersebut ditandai oleh kemerosotan pendapatan, yang melemah 13 persen menjadi SG$91,5 juta pada FY 2015 dari SG$105,2 juta pada FY 2014.
Penurunan tersebut utamanya adalah akibat tumbangnya kontribusi pendapatan dari segmen distribusi dan bisnis purna jual, yang mencapai sekitar SG$29,7 juta.
Sementara itu, perusahaan juga mencatatkan peningkatan biaya operasi sebesar 30,6 persen dibandingkan tahun lalu menjadi sebesar SG$20,9 juta pada FY 2015, terutama akibat pengaruh amortisasi aset intangibleanak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, Mech-Power Generator (MPG), dan masuknya anak perusahaan yang baru diakuisisi ke dalam pembukuan.
Dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Singapura, perusahaan menyatakan, 'ketidakpastian dalam faktor-faktor situasi makro' telah berdampak pada bisnis distribusinya. Namun perusahaan mencoba tetap optimis.
"Meski kami perkirakan bahwa melambatnya situasi ekonomi di Indonesia bisa berlangsung selama beberapa bulan ke depan, kami akan tetap berupaya keras dan menjajaki peluang untuk terus memenangi kontrak-kontrak baru," kata Chairman dan CEO XMH Elvin Tan Tin Yeow seperti dilansir ihsmaritime360.com, Senin (30/6).
Ditambahkannya bahwa perusahaan menghadapi penundaan sejumlah order dan penangguhan pembayaran piutang dari para konsumennya tahun lalu akibat kondisi pasar yang masih sulit. [SUMBER]