Seperti dilansir OilVoice, transaksi tersebut melibatkan akuisisi semua saham yang diterbitkan Peak Oil & Gas SBE Pte Ltd., saham yang dikuasai pemilik terdaftar aset tersebut, serta termasuk pinjaman antar korporat yang ditanggung Peak dan anak perusahaannya kurang lebih US$4.164.673.
South Block A mencakup wilayah kerja seluas kurang lebih 2.105 km2 yang dikelilingi oleh lebih dari 80 lapangan migas di Cekungan Sumatera Utara, area yang kaya hidrokarbon. Aset ini juga mencakup seismis 2D atas area sepanjang 180 km, seismik 3D seluas 50 km persegi, dan 4 sumur eksplorasi. South Block
Pemerintah Indonesia telah menyetujui perpanjangan periode eksplorasi PSC South Block A selama 19 bulan. Dengan demikian, periode eksplorasi baru akan berakhir pada 4 Desember 2016 dan memberikan waktu lebih lama kepada operator untuk mengebor satu sumur eksplorasi dalam rangka memenuhi komitmen di PSC tersebut.
Ini adalah kali kedua ACL mengakuisisi aset migas di Indonesia. Pada Senin (15/6) lalu, ACL International juga mengumumkan bahwa pihaknya berhasil merampungkan akuisisi 50 persen saham kerja di di Technical Assistance Contract (TAC) Langsa di lepas pantai Aceh dari Blue Sky Langsa Ltd. (BSL). Transaksi itu diniatkan sebagai perubahan bisnis dan merupakan reaktivasi perusahaan sesuai Kebijakan 5.2 di Bursa Toronto, Kanada, serta memungkinkan ACL untuk mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan publik eksplorasi minyak dan gas lapis pertama. [SUMBER]