KATA PENGANTAR
Tak terasa enam bulan tugas Tim Reformasi Tata Kelola Migas (TRTKM) sudah berakhir. Harapan masyarakat yang begitu besar terhadap kiprah kami sungguh menjadi beban terberat Tim. Di media massa, julukan populer Tim adalah “Tim Pemberantasan Mafia Migas” atau “Tim Anti Mafia Migas” sehingga publik menuntut kami membongkar jaringan mafia migas dan “menunjuk hidung” siapa saja yang terlibat.
Walaupun kami tidak menyingkapkan mafia migas, setidaknya kehadiran TRTKM diharapkan bisa memperkokoh kapasitas kelembangaan (institutional capacity) sektor migas. Kami berupaya keras membangun pagar kokoh agar “kebun” migas tidak mudah diterobos binatang liar yang tamak hendak memangsa kebun migas kita. Kami berupaya menerangi lorong migas yang selama ini gelap dan tak tersentuh (untouchable) dan melegenda. Kami menguras akuarium yang butek supaya kita bisa menikmati keindahan ikan yang berada di dalam akuarium itu sekaligus mencermati ikan buas yang siap memangsa ikan yang lemah. Tanpa senjata dan borgol, kami berharap bisa melumpuhkan para pemburu rente dengan menggunakan pendekatan kelembagaan (institutional approach).
Dengan banyak keterbatasan, kami berupaya memberikan sumbangsih agar konstatasi Alexis de Tocqueville tidak terjadi di Indonesia. Ia mengingatkan: “A democratic power is never likely to perish for lack of strength or of its resources, but it may very well fall because of the misdirection of its strength and the abuse of its resources.” Kita mendambakan kekayaan sumber daya alam menjadi berkah buat rakyat, bukan justru menjadi kutukan.
Kami bersyukur memiliki Tim yang tangguh, insan-insan terbaik yang sangat berdedikasi dan tanpa pamrih. Kami pun bangga sebagian besar anggota Tim telah menduduki jabatan strategis di pusat kekuasaan dan di sector migas serta kelistrikan, yang siap memperjuangkan pelaksanaan rekomendasi Tim.
Perjalanan untuk mewujudkan kedaulatan energi dan ketahanan energi masih panjang. Yang kami telah lakukan hanya sejumput upaya awal menuju ultimate goal itu. Mohon maaf sebesar-besarnya belum bisa memenuhi harapan menggelora masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus mengawal perjalanan selanjutnya. Kami berharap kehadiran TRTKM bisa mendorong kelahiran era baru pengelolaan dan bisnis migas di Tanah Air.
Laporan ini berisi lima bagian. Dinamika lingkungan strategis meliputi pergeseran peta kekuatan energi dunia serta pergeseran struktur produksi dan konsumsi diuraikan pada bagian pertama. Bagian kedua memaparkan konteks kebijakan yang meliputipembahasan tentang peranan sektor migas dalam perekonomian Indonesia, kekhususan sektor migas, tata kelola yang berlaku hingga sekarang, serta perkembangan sosial-politik dan kelembagaan. Bagian ketiga memaparkan tantangan dan persoalan sektor migas. Bagian keempat membahas prinsip dasar tata kelola migas. Bagian kelima berisi rekomendasi.
Untuk memudahkan pembaca menelusuri hasil kerja Tim, laporan ini dilengkapi dengan tiga rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh Tim, tercantum dalam Lampiran 2 hingga Lampiran 4. Isi ketiga rekomendasi itu sudah disempurnakan.
Besar harapan kami laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Seluruh isi merupakan tanggung jawab kami dan tidak mewakili kepentingan pihak mana pun. [DOWNLOAD]