SKK MIGAS: SEKARANG SAAT YANG PALING EKONOMIS UNTUK EKSPLORASI

[NEWS] 05 Februari 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday--  Turunnya harga minyak dunia yang berlangsung dari kuartal III 2014 sampai saat ini telah memberikan tekanan berat bagi industri hulu minyak dan gas bumi (migas). Namun, di sisi lain, kondisi ini sebenarnya juga menciptakan peluang besar untuk menggalakkan kegiatan eksplorasi.

“Kalau kita berpikir jangka panjang, saat ini adalah saat yang paling ekonomis untuk melakukan kegiatan eksplorasi,” ujar Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi di Jakarta.

Amien mengatakan, harga minyak yang rendah akan menekan harga barang dan jasa yang digunakan dalam industri hulu migas, sehingga biaya untuk eksplorasi dan pengembangan (development) menjadi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

“Investasi akan baik dilakukan pada saat harga sedang rendah dan kemudian nantinya revenue diperoleh pada saat harga sudah kembali tinggi,” tuturnya.

Sebagai informasi, eksplorasi merupakan rangkaian kegiatan untuk menemukan cadangan migas baru. Secara umum, kegiatan eksplorasi meliputi studi geologi, studi geofisikan, survei seismik, dan pengeboran eksplorasi. Kegiatan eksplorasi menjadi sangat penting karena merupakan kesuksesan eksplorasi menjadi kunci ketersediaan sumber daya migas bagi generasi mendatang.

“Eksplorasi memang untuk kepentingan jangka panjang,” kata Amien.

Saat ini terdapat 312 wilayah kerja migas di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 84 merupakan wilayah kerja eksploitasi, dan 228 wilayah kerja eksplorasi. Dari 228 wilayah kerja eksplorasi tersebut, sebanyak 60 wilayah kerja sedang dalam proses terminasi, sehingga total jumlah wilayah kerja eksplorasi yang masih aktif saat ini adalah 253 wilayah kerja. [SUMBER]