[NEWS] 18 Maret 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Dugaan bocornya pipa gas milik PT Lapindo Brantas Inc terjawab kemarin
(17/3). Dari pengujian di lapangan, pipa gas milik Lapindo tersebut
memang bocor. Sulastri dan Supriyono pun bisa bernapas lega. Dua warga
Kedungbanteng, Sidoarjo, itu berharap ada pihak yang bertanggung jawab
atas insiden tersebut
Penyebab kebocoran pipa gas milik Lapindo tersebut diketahui setelah petugas menggali tanah dan memberikan tekanan gas nitrogen sesuai dengan permintaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim. Saat pipa diberi tekanan gas nitrogen dari Terminal Gas Tanggulangin II, tampak muncul gelembung di dua titik di antara empat titik lainnya.
"Saat pemberian tekanan gas nitrogen, jalan di kawasan Desa Kedungbanteng, RT 3, RW 2, Tanggulangin, ditutup pihak kepolisian," tutur Kanitreskrim Mapolsek Tanggulangin, Ipda Idham Chalid, seperti dilaporkan Jpnn.com, Jumat (18/3).
Dari pantauan, penggalian dilakukan sejak pukul 06.00 oleh tiga orang. Empat anggota tim labfor tiba di lokasi pukul 11.23 dengan mobil dinas bernopol 28014-X. Idham menyatakan, penggalian dilakukan di empat titik dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Tiga orang menggali empat titik tersebut dengan sangat hati-hati. Penggalian menggunakan alat tradisional, yakni cangkul dan linggis. Dengan terbuktinya pipa Lapindo yang memang bocor, kata dia, solusi utama adalah mengganti pipa yang bocor. [SUMBER]
Penyebab kebocoran pipa gas milik Lapindo tersebut diketahui setelah petugas menggali tanah dan memberikan tekanan gas nitrogen sesuai dengan permintaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim. Saat pipa diberi tekanan gas nitrogen dari Terminal Gas Tanggulangin II, tampak muncul gelembung di dua titik di antara empat titik lainnya.
"Saat pemberian tekanan gas nitrogen, jalan di kawasan Desa Kedungbanteng, RT 3, RW 2, Tanggulangin, ditutup pihak kepolisian," tutur Kanitreskrim Mapolsek Tanggulangin, Ipda Idham Chalid, seperti dilaporkan Jpnn.com, Jumat (18/3).
Dari pantauan, penggalian dilakukan sejak pukul 06.00 oleh tiga orang. Empat anggota tim labfor tiba di lokasi pukul 11.23 dengan mobil dinas bernopol 28014-X. Idham menyatakan, penggalian dilakukan di empat titik dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Tiga orang menggali empat titik tersebut dengan sangat hati-hati. Penggalian menggunakan alat tradisional, yakni cangkul dan linggis. Dengan terbuktinya pipa Lapindo yang memang bocor, kata dia, solusi utama adalah mengganti pipa yang bocor. [SUMBER]