[NEWS] 23 April 2016 UP45 Jakarta, Metrotvnews.com- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menampik bahwa
pembangunan kilang mini di daerah-daerah terpencil itu tidak ada
manfaatnya.
Hal itu diungkapkan Menteri ESDM Sudirman Said setelah mendengar manfaat kilang mini dikatakan tidak maksimal jika dibangun dalam kondisi cadangan menipis dan tidak bergairahnya industri migas seperti saat ini.
Hal itu diungkapkan Menteri ESDM Sudirman Said setelah mendengar manfaat kilang mini dikatakan tidak maksimal jika dibangun dalam kondisi cadangan menipis dan tidak bergairahnya industri migas seperti saat ini.
Menurutnya, pembangunan kilang mini di wilayah dekat sumber harus tetap
dijalankan. Dia menuturkan, pemerintah telah menghitung seluruh biaya
yang akan dikeluarkan untuk membangun kilang-kilang tersebut. Bahkan,
pemerintah pun telah memperhitungkan perbandingan menggunakan kilang
mini dan pendistribusian minyak menggunakan pipa atau truk. Jadi
hitungannya, pendistribusian menggunakan pipa justru lebih mahal dua
kali lipat.
"Implementasi dari kebijakan itu pasti akan menghitung seluruh cost benefit. Kalau secara high level dan policy, daripada blok minyak yang marjinal, jumlahnya kecil kemudian digotong dengan truk atau pipa yang penuh risiko setelah jadi barang dikembalikan lagi ke situ, itu jelas butuh ongkos transport dua kali," jelas Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (22/4/2016).
Mantan Direktur Utama PT Pindad ini menjelaskan, yang menjadi pokok penting dalam pembangunan kilang mini adalah penguatan produksi minyak dalam negeri. Daripada ketergantungan dengan impor, Ia mengungkapkan lebih baik membangun kilang mini.
"Soal cadangan kita makin menipis. Kalau kita tidak memproduksi dan ngambil dari yang ada, artinya kita impor. Pilihan itu bagaimana? Kalau saya melihatnya keduanya tetap diperlukan," jelas dia.
Ia juga menambahkan, dengan adanya kilang mini itu diharapkan bisa memperkokoh kestabilan energi dan perekonomian nasional.
"Penguatan produksi sendiri juga penting. kemudian mempertimbangkan keekonomian juga penting. Pada waktunya satu-satu akan dilihat," pungkas dia. [SUMBER]
"Implementasi dari kebijakan itu pasti akan menghitung seluruh cost benefit. Kalau secara high level dan policy, daripada blok minyak yang marjinal, jumlahnya kecil kemudian digotong dengan truk atau pipa yang penuh risiko setelah jadi barang dikembalikan lagi ke situ, itu jelas butuh ongkos transport dua kali," jelas Sudirman, di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (22/4/2016).
Mantan Direktur Utama PT Pindad ini menjelaskan, yang menjadi pokok penting dalam pembangunan kilang mini adalah penguatan produksi minyak dalam negeri. Daripada ketergantungan dengan impor, Ia mengungkapkan lebih baik membangun kilang mini.
"Soal cadangan kita makin menipis. Kalau kita tidak memproduksi dan ngambil dari yang ada, artinya kita impor. Pilihan itu bagaimana? Kalau saya melihatnya keduanya tetap diperlukan," jelas dia.
Ia juga menambahkan, dengan adanya kilang mini itu diharapkan bisa memperkokoh kestabilan energi dan perekonomian nasional.
"Penguatan produksi sendiri juga penting. kemudian mempertimbangkan keekonomian juga penting. Pada waktunya satu-satu akan dilihat," pungkas dia. [SUMBER]