[NEWS] 9 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Krisis listrik tidak hanya menimpa daerah-daerah terjauh dari Ibukota Tanjungbalai Karimun, namun juga daerah yang cukup dekat.
Desa Tulang, Kecamatan Karimun contohnya.
Desa kepulauan yang hanya berjarak 30 menit perjalanan laut menggunakan
pancung bermesin, hingga kini belum sepenuhnya menikmati listrik selama
24 jam. Mereka hanya bisa menikmati listrik dari pukul 18.00 hingga
22.30 WIB setiap hari.
Listrik yang mereka nikmati berasal dari
mesin genset pemberian Pemerintah Kabupaten Karimun dengan biaya
operasional diambil dari iuran masyarakat dengan pungutan dilakukan
sekali lima hari. “Belum full, baru setengah hari saja, itu pun malam.
Pukul 22.30 WIB, sudah mati,” ujar Kepala Desa Tulang terpilih
2016-2022, Kazman, seperti dilansir Tribunnews.com, Senin (9/5).
Kazman juga mengatakan sebagian warga Desa Tulang ada yang menikmati listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpasang di atap rumah mereka. Pada umumnya mereka adalah warga yang menerima bantuan rehab rumah tak layak huni (RTLH) karena satu paket langsung dengan PLTS. [SUMBER]