[NEWS]
11 Mei 2016 UP45 Pontianak, ESDM- Demi menekan defisit serta memenuhi pasokan kebutuhan listrik di
wilayah Kalimantan Barat, Indonesia melakukan kerja sama dengan Malaysia
untuk membangun interkoneksi jaringan listrik Kalimantan Barat -Serawak
melalui Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 275 kilo volt (kv)
antara Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Bengkayang dan GITET
Mambong (SEB Malaysia), Rabu (10/5).
Direktor
Jenderal Ketenagalistrikan, Ir. Jarman menyambut baik kedatangan
Menteri Tenaga, Teknologi Hijau dan Air (TTHA) Malaysia, Datuk Sri
Panglima Dr Maximus Johnity Ongkili. "Kami merasa bangga atas lawatan
kerja Menteri Malaysia ke Bengkayang," tutur Jarman.
Ia
menambahkan kunjungan kerja ini merupakan bentuk komitmen kedua belah
pihak untuk membantu memenuhi pasokan listrik di masing-masing negara
melalui interkoneksi Kalimantan dengan Serawak. "Akan memungkinkan untuk
menjajaki kerja sama lain di sektor energi," harap Jarman.
Hal
senada juga disampaikan oleh Menteri TTHA Malaysia. Ia memberikan
apresiasi atas kerja sama yang sudah dibangun sejak Januari 2016. "Ini
permulaan kerja yang terberat di bidang energi. Kerja sama ini bisa
mengatasi masalah listrik bukan sekadar perkara-perkara yang biasa,"
kata Maximus saat pertemuan bilateral dengan jajaran pemerintah
Indonesia.
Adanya
kerja sama ini banyak memberikan keuntungan bagi kebutuhan listrik
Kalimantan Barat. Hal ini diakui oleh Direktur Bisnis Regional mengakui
kelistrikan Kalimantan, Djoko Rahardjo Abumanan, mengenai kondisi
listrik di wilayah tersebut. "Bisa diamati sejak Januari, listrik di
Kalbar jarang byar pet," ungkap Djoko.
Kesepakatan
interkoneksi jaringan listrik ini merupakan rangkaian dari wujud
implementasi Asian Power Grid (APG). Program ini dimandatkan oleh para
Kepala Negara/Pemerintah ASEAN sesuai visi 2020 yang mencakup tiga titik
wilayah, yakni eastern area, southern area dan northern area. [SUMBER]