[NEWS] 02 Juni 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
menyatakan masih akan mengkaji opsi pengambil alihan beberapa tender
proyek 35 ribu Megawatt (MW) yang semula dilakukan oleh PLN.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman di Jakarta.
Menurut Jarman, pengambil alihan itu dilakukan karena PLN dirasa lamban dalam menanganinya. “Bener masih dievaluasi. Kita lihat progressnya,” ujarnya.
Untuk itu, Jarman menegaskan, pemerintah akan ikut bisnis operasional PLN dalam kondisi darurat. Sedangkan, kalau tidak kendala apa-apa, bisnis listrik tersebut tetap akan dijalankan PLN.
Namun, tambahnya, sesuai dengan arahan Menteri ESDM, Sudirman Said, wacana ini masih dalam tahap evaluasi. “Intervensi itu berarti pemerintah kalau kondisi darurat. Kalau seandainya aktivitasnya bisa jalan ya lain lagi. Kita sesuai petunjuk pimpinan di atas kita evaluasi dulu,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, tender yang akan dilakukan dalam proyek 35.000 MW sebagian besar adalah tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
“Tender tersebut diyakininya dapat dilakukan cepat. Sehingga akhir tahun ini bisa tercapai,” pungkasnya. [SUMBER}
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman di Jakarta.
Menurut Jarman, pengambil alihan itu dilakukan karena PLN dirasa lamban dalam menanganinya. “Bener masih dievaluasi. Kita lihat progressnya,” ujarnya.
Untuk itu, Jarman menegaskan, pemerintah akan ikut bisnis operasional PLN dalam kondisi darurat. Sedangkan, kalau tidak kendala apa-apa, bisnis listrik tersebut tetap akan dijalankan PLN.
Namun, tambahnya, sesuai dengan arahan Menteri ESDM, Sudirman Said, wacana ini masih dalam tahap evaluasi. “Intervensi itu berarti pemerintah kalau kondisi darurat. Kalau seandainya aktivitasnya bisa jalan ya lain lagi. Kita sesuai petunjuk pimpinan di atas kita evaluasi dulu,” tuturnya.
Dirinya mengungkapkan, tender yang akan dilakukan dalam proyek 35.000 MW sebagian besar adalah tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
“Tender tersebut diyakininya dapat dilakukan cepat. Sehingga akhir tahun ini bisa tercapai,” pungkasnya. [SUMBER}