[NEWS] 21 September 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Ketua Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia (METI), Suryadharma
mengungkapkan, tingginya harga listrik menjadi tantangan tersendiri
dalam pemanfaatan energi terbarukan di dunia.
Pasalnya, menurut Suryadharma, harga listrik dari energi fosil lebih rendah dibandingkan setrum yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan. Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari tantangan tersebut.
Namun, tambahnya, permasalahan harga tersebut tidak hanya dihadapi oleh Indonesia. Tapi juga hampir di seluruh dunia ketika mulai menggenjot energi terbarukan.
“Di Jerman misalkan, mereka sudah mayoritas menggunakan energi terbarukan. Dua bulan lalu harga listrik tenaga surya menurun dengan adanya kemajuan teknologi,” ujarnya di Jakarta.
Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang terlebih dahulu mengembangkan energi terbarukan. “Feed in tarif yang diterapkan pemerintah, sebenarnya sudah terlebih dahulu dilakukan di Jerman. Begitu pula dengan pemberian subsidi bagi pengembangan energi baru terbarukan,” katanya. [SUMBER]
Menurut dirinya, tingginya pengenaan pajak bahan bakar minyak (BBM) di Jerman itu bertujuan untuk menggenjot investasi di sektor energi terbarukan. Dengan begitu maka harga listrik energi terbarukan bisa lebih kompetitif. “Hal ini untuk menarik minat investor,” tukasnya.
Pasalnya, menurut Suryadharma, harga listrik dari energi fosil lebih rendah dibandingkan setrum yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan. Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari tantangan tersebut.
Namun, tambahnya, permasalahan harga tersebut tidak hanya dihadapi oleh Indonesia. Tapi juga hampir di seluruh dunia ketika mulai menggenjot energi terbarukan.
“Di Jerman misalkan, mereka sudah mayoritas menggunakan energi terbarukan. Dua bulan lalu harga listrik tenaga surya menurun dengan adanya kemajuan teknologi,” ujarnya di Jakarta.
Oleh karena itu, lanjutnya, Indonesia bisa belajar dari negara-negara yang terlebih dahulu mengembangkan energi terbarukan. “Feed in tarif yang diterapkan pemerintah, sebenarnya sudah terlebih dahulu dilakukan di Jerman. Begitu pula dengan pemberian subsidi bagi pengembangan energi baru terbarukan,” katanya. [SUMBER]
Menurut dirinya, tingginya pengenaan pajak bahan bakar minyak (BBM) di Jerman itu bertujuan untuk menggenjot investasi di sektor energi terbarukan. Dengan begitu maka harga listrik energi terbarukan bisa lebih kompetitif. “Hal ini untuk menarik minat investor,” tukasnya.