[News] 26 Oktober 2015 UP45 Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero)
 menjadi perusahaan yang memiliki peran penting dalam penyediaan minyak 
dan gas (migas) bagi seluruh masyarakat yang tinggal di Indonesia. 
Kebutuhan meningkat setiap tahun menjadikan PT Pertamina (Persero) harus
 meningkatkan produksi dan cadangan minyaknya.
Untuk itulah Perseroan harus melebarkan sayapnya dalam mencari proyek
 migas di beberapa lokasi baik di dalam negeri atau luar negeri. Dalam 
pengerjaan proyek-proyek migas tersebut DPR RI meminta kepada Pertamina untuk meningkatkan penyerapan sumber daya manusia lokal ketimbang tenaga dari luar negeri.
"Sebab pada hakekatnya, perusahaan itu bergerak untuk memaksimalkan 
keuntungan dan nilai saham para pemegang sahamnya, dan meningkatkan 
kesejahteraan untuk karyawannya serta bermanfaat buat lingkungannya. 
BUMN pemegang sahamnya negara alias milik rakyat, jadi tidak masuk akal 
kalau dia mementingkan asing," kata anggota Komisi VI DPR RI Mohammad 
Hekal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/10/2015).
Sesuai dengan Program Nawacita Presiden Joko Widodo, DPR RI mendukung Pertamina untuk menjadi Agent of Development
 di Indonesia. Peran Pertamina yang mendominasi proyek migas dari hulu 
ke hilir di Indonesia harus benar-benar dipertanggung jawabkan.
Hekal menambahkan dirinya meminta kepada Pertamina untuk mengurangi 
pemakaian jasa atau perusahaan asing untuk menjalankan proyek dan 
program-program mereka. Sebab, menurut dia, sama saja Pertamina 
mengabaikan kemampuan yang dimiliki oleh warga pribumi.
Namun demikian Hekal menyadari, ada beberapa bidang dengan teknologi 
tertentu membutuhkan tenaga ahli yang sampai sekarang jumlahnya sangat 
terbatas di dunia migas. Untuk itu dirinya berharap Pertamina lebih selektif dalam hal itu.
"Kalau ada keterlibatan asing itu wajar, tapi harus diprioritaskan 
pada kegiatan yang mana Pertamina sendiri tidak mampu. Tapi masa ya 
warga lokal tidak ada yang kompeten di bidang itu," terang dia. [SUMBER]
 

 
 
 
 
 
 
 
