[News] 29 Oktober 2015 UP45 Migas Review, Jakarta – Pemerintah akan membuat keputusan proyek pengembangan Abadi LNG di Blok Masela pada awal tahun depan setelah adanya hasil studi yang dilakukan konsultan.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan pihaknya berharap studi yang dilakukan konsultan akan berakhir tahun ini.
“Sehinga pemerintah akan membuat keputusan mungkin pada bulan Februari atau Maret tahun depan,” ucapnya kepada Rigzone di Singapura.
Dia mengatakan pihaknya saat ini mencari konsultan independen untuk memberikan saran atas perbandingan yang apple to apple untuk sebagai acuan membuat keputusan opsi pengembangan Masela yang dioperatori oleh Inpex Corp. Keputusan tersebut yang mana dapat memberikan yang terbaik bagi negara dan bagi investor.
Studi pengembangan Masela yang pernah dilakukan mencatat bahwa pilihan pengembangan proyek Abadi LNG tidak dapat dikembangkan di darat namun sangat memungkinkan di offshore dengan floating liquied natural gas (FLNG). “Maka kami perlu perbandingan dari konsultan independen,” ucapnya disela-sela acara Gastech 2015 Conference and Exhibition (28/10).
Perbedaan opsi pengembangan Masela dikemukana oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli pada bulan September. Rizal Ramli mengatakan pembangunan LNG onshore facilities di Pulau Aru lebih efesien dan masuk akal.
Rizal Ramli mengusulkan pembangunan pipa yang menghubungkan lapangan gas Abadi dengan LNG onshore facilities sepanjang 600 kilometer dengan biaya antara $14, 6 milyar hingga $15 milyar dolar US. Dibandingkan dengan menghabiskan biaya sebesar $19,3 milyar dollar US untuk pembangunan FLNG. [SUMBER]