[News] 31 Oktober 2015 UP45JAKARTA - Kawasan
perbatasan bak beranda depan Negara, karena di situlah pintu gerbang
Indonesia. Namun ironisnya, berbagai kebutuhan masyarakat yang tinggal
di perbatasan masih banyak yang belum terfasilitasi, terutama dalam hal
suplai bahan bakar minyak (BBM).
Menjawab permasalahan tersebut, dalam upaya menjaga suplai BBM di
wilayah perbatasan, PT Pertamina (persero) pada 26 Oktober 2015 yang
lalu telah operasikan Jobber atau biasa disebut “depot mini” di Sanggau.
Saat ini kebutuhan BBM di Wilayah Kalimantan Barat bagian Timur
didistribusikan dari TBBM (Terminal BBM) Sintang, yang di suplai dari
TBBM Pontianak.
Pola suplai akan mengalami kendala apabila terjadi pendangkalan
Sungai Melawi yang dapat terjadi selama 6 bulan, “Selama ini penyaluran
alternatif dan emergency TBBM Sintang, dibantu dari TBBM Pontianak dan
Floating Storage di Sanggau. Customer di Sanggau dan Landak terdapat 17
SPBU dan 5 PLTD, sedangkan jarak dari TBBM Pontianak kewilayah tersebut
bisa mencapai kurang lebih 220 km, sedangkan dari TBBM Sintang mencapai
kurang lebih 90 km,” papar Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero)
Ahmad Bambang.
Banyak keuntungan yang didapatkan dengan beroperasinya Jobber di
Sanggau ini, seperti di antaranya adalah penyaluran BBM ke wilayah
Sanggau dan sekitarnya dapat lebih terjamin, dan juga dapat meningkatkan
pajak pendapatan daerah.
“Dari sisi korporasi, pola distribusi ini memberikan potensi efisiensi pertahun kurang lebih Rp15 miliar,” ujar Ahmad Bambang.
“Melihat kondisi tersebut dipandang perlu untuk membangun sebuah
Jobber “depot mini”, yang dioperasikan oleh Pihak Ketiga, untuk menjaga
suplai BBM wilayah perbatasan terutama di Kabupaten Sanggau, Sekadau dan
Landak,” tambahnya saat peresmian Jobber Sanggau yang berlokasi di tepi
Sungai Melawi, Desa Sei Batu, KecamatanSanggau Kapuas.
Jobber Sanggau yang di bangun oleh pihak ketiga (swasta) PT Cakra
Buanamas Utama ini memiliki sarana fasilitas berupa floating jetty, 2
tanki premium berkapasitas 2.000 kl, 3 tanki solar berkapasitas 6.000 kl
dan 1 tanki BBK berkapasitas 1.500 kl, 6 pompa produk, dan filling
shed. “Dengan kapasitas jobber ini, distribusi BBM kekabupaten Sanggau,
Sekadau dan Landak dapat disalurkan kurang lebih 16.000 kl/bulan” tutur
Ahmad Bambang.
Ahmad Bambang menambahkan, untuk memaksimalkan kinerja Jobber
Sanggau, kondisi akses jalan dan jembatan yang layak sangat diperlukan.
Kondisi saat ini jalan akses masih belum layak dan licin jika dalam
kondisi hujan, serta beberapa akses jembatan menuju jobber dalam kondisi
unsafe, sehingga butuh peran serta pemerintah daerah dalam pembangunan
infrastrukturnya. Semoga fakta ini dapat menggugah hati pemerintah agar
cepat menyelesaikan permasalahan soal infrastruktur jalan di wilayah
perbatasan. [SUMBER]