TEKAN IMPOR, PERTAMINA OPERASIKAN KILANG RFCC CILACAP

[News] 12 Oktober 2015 UP45Jakarta, CNN Indonesia -- Guna menjamin pasokan gas bagi masyarakat Jawa Tengah dan mengurangi impor, PT Pertamina (Persero) akhirnya siap mengoperasikan secara komersial unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang terletak di Refinery Unit (RU) IV Cilacap, pada bulan Oktober 2015 ini. 

General Manager RU IV Cilacap Nyoman Sukadana mengatakan hal tersebut ditandai dengan adanya hasil produksi yang telah dikeluarkan oleh unit RFCC tersebut berupa High Octane Mogas Component (HOMC) dan LPG.

“Menyusul produksi LPG yang dihasilkan oleh unit RFCC, pada hari Jumat (9/10), dilakukan penyaluran perdana LPG dari RFCC RU IV Cilacap ke Gas Domestik (Gasdom) Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah. Penyaluran LPG tersebut disalurkan melalui pipa dan disimpan dalam tangki LPG di Gasdom Region IV yang terletak di Kawasan Industri Cilacap (KIC),” jelasnya dalam keterangan resmi, Minggu (11/10).

Nyoman menjelaskan bahwa produksi LPG dari RFCC RU IV Cilacap telah dimulai pada awal Oktober 2015 lalu di unit LPG Plant dan kini siap didistribusikan ke masyarakat melalui Gasdom Region IV.

"Jumlah produksi LPG yang dihasilkan oleh unit ini adalah sebesar 1.066 ton per hari, dan pada hari ini kami akan bersama-sama menyalurkan LPG perdana sebanyak 2.000 ton." ujar Nyoman.

Ia menyatakan, dari produksi LPG tersebut akan disalurkan ke masyarakat yang berada di Pulau Jawa, utamanya provinsi Jawa Tengah sehingga dapat menjamin pasokan LPG di daerah tersebut. Sebelum beroperasinya unit RFCC ini, ia mengaku pemenuhan kebutuhan LPG masyarakat berasal dari RU IV Cilacap dan impor, dimana RU IV Cilacap per harinya dapat memproduksi sekitar 200 ton per hari.

"Dengan beroperasinya unit RFCC yang menghasilkan produksi LPG 1.066 ton per hari, kita dapat menekan impor LPG untuk kebutuhan Jawa Tengah dan Yogyakarta sebesar 50 persen, sehingga dampaknya sangat signifikan untuk menghemat devisa negara." tambah Nyoman.

Lebih lanjut, ia menejelaskan bahwa tujuan pembangunan RFCC Project Cilacap adalah untuk meningkatkan produksi HOMC dengan target 37.000 barrel per hari, LPG sebesar 1.066 ton per hari, dan Propylene sebanyak 430 ton per hari. 

“Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi impor dan menghemat devisa negara hingga 5-6 persen per tahun,” jelasnya. [SUMBER]