Gresik - Petronas Carigali Ltd telah mensuplai crude (minyak mentah) dari Lapangan Bukit Tua, di Wilayah Kerja (WK) Ketapang ke kilang Pertamina yang dipastikan dalam tahun 2015 ini dengan produksi sebanyak 10 ribu barel per hari (bph).
"Lapangan Bukit Tua terdiri dari bagian negara sebanyak 800 ribu bph dan 200 ribu bph bagian Petronas yang akan di jual ke Pertamina," ujar Presiden Petronas Carigali Hazli Sham di Surabaya, Rabu (4/11).
Sedangkan menurut Hazli, pihaknya juga berencana akhir tahun ini dan awal tahun 2016 akan mulai produksi minyak kembali sebanyak 20 ribu bph dari total lima sumur yang masih berada pada lapangan Bukit Tua.
"Jadi dalam persiapannya ketiga sumur produksinya total sebanyak 10 ribu bph dan dua sumur lagi produksinya sebanyak 10 ribu bph," kata Hazli.
Pengembangan Gas Bumi
Adapun untuk gas bumi Hazli mengungkapkan, dari lapangan Kepodang di WK Muriah telah dimulai produksi gas sebanyak 116 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Kemudian akan berlanjut pada bulan Januari 2016 dengan volume produksinya sekitar 5 juta mmscfd.
Gas tersebut dialirkan melalui pipa menuju fasilitas penerimaan di darat. Rencananya, gas pipa tersebut akan memasok bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Menurutnya, pengembangan Lapangan Gas Kepodang yang terletak di lepas pantai Jawa Tengah ini meliputi pembangunan anjungan pusat pengolahan (Central Processing Platform/CPP), menara kepala sumur (Wellhead Tower-C), dan pipa sepanjang 2,7 kilometer dari WHTC ke CPP, termasuk fasilitas kontrol darat (Onshore Control Facility). Adapun dari sisi hilir, kegiatan pengembangan meliputi pembangunan pipa sepanjang 220 km untuk ke Tambak Lorok, Semarang.
Capex
Untuk proyek Migas tersebut lanjut Hazli, pihaknya telah membelanjakan modal (Capital Expenditure/Capex) di Lapangan Bukit Tua dengan menghabiskan modal sebanyak USD 658 juta dan Capex dari lapangan Kepodang sebesar USD 524 juta.
"Kami telah menginvestasikan hingga USD 658 juta di Bukit Tua dan USD 524 juta untuk Kepodang serta investasi itu untuk longtherm. Kami juga selalu memastikan penggunaan teknologi yang dapat menghemat biaya, seperti teknologi Cyclone Solid Removal yang kami gunakan di proyek Bukit Tua dengan menghemat biaya hingga USD 16,6 juta. Sementara untuk proyek Kepodang, kami memanfaatkan metode float over untuk instalasi pertama CPP Topside serta teknologi segmentizer," pungkasnya. [SUMBER]