[News] 19 November 2015 UP45 JAKARTA, KOMPAS.com — 
Ketua DPR Setya Novanto membantah telah mengirim surat yang menagih 
sejumlah uang pembayaran ke PT Pertamina. Ia mengulang apa yang sudah 
disampaikan kepada Kesetjenan DPR dan menyebut bahwa surat tersebut 
palsu. 
Menurut dia, surat yang asli dikeluarkan bagian Tata 
Usaha DPR, dengan logo DPR di sebelah kiri. Adapun dalam surat yang 
beredar luas di media sosial itu, logo DPR berada di bagian tengah. 
"Surat
 itu juga tidak ada tanda tangannya," kata Novanto saat ditemui di 
kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 
(18/11/2015) malam. 
Novanto tidak tahu mengapa Vice President 
Corporate and Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro bisa 
membenarkan keberadaan surat tersebut. Bahkan, surat yang diterima PT 
Pertamina sama dengan surat yang beredar di media sosial. 
"Saya enggak tahu siapa yang memberikan itu (ke Pertamina). Saya enggak merasa memberikan surat demikian," ucapnya. 
Di
 dalam surat yang beredar di media sosial, Setya Novanto disebut meminta
 PT Pertamina membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) kepada
 PT Orbit Terminal Merak (OTM).
Selama ini, PT Pertamina menyimpan bahan bakar di perusahaan tersebut.
Surat
 dilayangkan dengan kop Dewan Perwakilan Rakyat dan ditujukan kepada 
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto tertanggal 17 Oktober 2015. 
"Sesuai
 dengan pembicaraan terdahulu dan informasi dari Bapak Hanung Budya, 
direktur pemasaran dan niaga, sekiranya kami dapat dibantu mengenai 
adendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan, dan penyerahan bahan 
bakar minyak di terminal bahan bakar minyak antara PT Pertamina 
(Persero) dan PT Orbit Terminal Merak yang sudah Bapak terima beberapa 
minggu lalu," demikian yang tertulis dalam surat itu. [SUMBER]
 

 
 
 
 
 
 
