[News] 17 November 2015 UP45 SURABAYA, KOMPAS.com - PT Pertamina menargetkan 1.900
SPBU se-Indonesia dapat menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite
sampai akhir tahun 2015.
"Sekarang ini sudah ada 1.600 SPBU
se-Indonesia yang menjual Pertalite, sehingga kami menaikkan target
menjadi 1.900 SPBU se-Indonesia," kata Vice President for Corporate
Communication PT. Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro ketika
dikonfirmasi, Senin (16/11/2015).
Ia mengatakan, sejauh ini
konsumsi pertalite memang terus meningkat. Masyarakat bisa memilih
bahan bakar mana yang cocok dengan kendaraan pribadinya, termasuk
terhadap bahan bakar yang mempunyai RON 90 ini cukup tinggi tersebut.
"Sampai saat ini kami sudah menjual pertalite total di atas 2 juta
kiloliter dengan masing-masing SPBU menjual 2.500-3.000 liter atau
setara dengan 11 persen untuk menjadi konsumsi BBM nasional," tuturnya.
Dengan animo masyarakat yang tinggi ke Pertalite, Pertamina akan menyediakan BBM jenis itu ke lokasi-lokasi yang belum ada.
"Meskipun animo masyarakat terhadap Pertalite tinggi, kami tentu tidak akan mengurangi pasokan volume bbm jenis lainnya. Biar nanti masyarakat yang menentukan untuk menggunakan bahan bakar jenis apa, namun yang pasti Pertamina tidak akan melakukan pengurangan volume BBM jenis lain," terangnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika tingkat penjualan BBM jenis Premium sudah mulai terdampak dengan kehadiran Pertalite, terlihat dari sisi nasional seluruh SPBU biasanya bisa menjual Premium sebanyak 78 premium persen, namun sejak ada Pertalite, sekarang penjualannya menjadi 68 persen dan berkurang 10 sampai 11 persen.
"Untuk di Jatim sendiri ada potensi dari Pertamina untuk menambah jumlah SPBU yang menyediakan Pertalite, karena dari segi apa pun Jatim sudah layak untuk ditambah pasokan Pertalitenya, seperti terminal BBM siap, fasilitas lengkap, storage besar, tidak ada kendala kalau menambah Pertalite di wilayah Jatim," katanya. [SUMBER]
"Meskipun animo masyarakat terhadap Pertalite tinggi, kami tentu tidak akan mengurangi pasokan volume bbm jenis lainnya. Biar nanti masyarakat yang menentukan untuk menggunakan bahan bakar jenis apa, namun yang pasti Pertamina tidak akan melakukan pengurangan volume BBM jenis lain," terangnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika tingkat penjualan BBM jenis Premium sudah mulai terdampak dengan kehadiran Pertalite, terlihat dari sisi nasional seluruh SPBU biasanya bisa menjual Premium sebanyak 78 premium persen, namun sejak ada Pertalite, sekarang penjualannya menjadi 68 persen dan berkurang 10 sampai 11 persen.
"Untuk di Jatim sendiri ada potensi dari Pertamina untuk menambah jumlah SPBU yang menyediakan Pertalite, karena dari segi apa pun Jatim sudah layak untuk ditambah pasokan Pertalitenya, seperti terminal BBM siap, fasilitas lengkap, storage besar, tidak ada kendala kalau menambah Pertalite di wilayah Jatim," katanya. [SUMBER]