[News] 03 Desember 2015 UP45 Migas Review, Jakarta. Rencana pemerintah atas penurunan harga gas kepada industri dinilai tanpa adanya kajian yang mendalam.
Presiden Direktur PT Energi Pasir Hitam Indonesia (Ephindo) mengatakan rencana pemerintah melalui Kementrian Energi Sumber Daya MIneral (ESDM) untuk menurunkan harga gas kepada konsumen dinilai akan mengganggu hulu migas. “Regulasi gas yang sekarang dilakukan pemerintah adalah pengaturan harga gas, sebenarnya kalau menurunkan harga gas jangan beranggapan dapat dilakukan dengna intervensi pemerintah melalui regulasi,” ucapnya selesai acara Rapat Umum Tahunan Inonesian Petroleum Association (IPA) di kawasan Jakarta Selatan.
Dia menjelaskan harga gas yang dikontrol oleh negara tanpa perhitungan yang tepat, akan terjadi ekses permintaan. “Ini sama saja seperti subsidi pada BBM kepada masyarakat selama puluhan tahun, ketika pemerintah ingin mencabut subsidi BBM terjadi keributan dimana-mana,” ucapnya.
Dia menerangkan bahwa harga gas disesuaikan dengan permintaan dan penawaran akan gas. Untuk menurunkan harga gas harus mempertimbangkan penawaran yang ada, dalam hal ini adalah cadangan yang terbukti. Ketika harga gas diturunkan maka adanya cadangan gas terbukti yang bertambah. “Jika tidak ada cadangan gas terbukti yang bertambah maka itu akan menganggu industri hulu migas,” jelasnya
“Industri hulu migas ini sangat high risk. Resikonya tinggi sekali. Artinya jika kita kalkulasi suatu projek kita juga kalkulasi high return-nya. Ga mungkin seorang pengusaha masuk ke bisnis high risk klo ga ada high return-nya. Lebih baik masuk bisnis low risk,yang returnya sudah pasti,” ucapnya. [SUMBER]