[NEWS] 20 Februari 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday-- Ekonom
 dari The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), 
Enny Sri Hartati mensinyalir PT Pertamina (Persero) telah menikmati 
untung besar.
Pasalnya, saat harga minyak dunia anjlok 
hingga US$ 30 per barel, harga BBM premium dan Pertamax hanya turun 
beberapa ratus rupiah saja. "Rugi di hulu itu kan urusan Pertamina, 
Pertamina sengaja menahan harga untuk meraup banyak keuntungan dari 
masyarakat," ujar Enny, seperti dilaporkan Okezone.com, Sabtu (20/2).
Menurutnya, ketika tahun lalu Pertamina 
mendapat keuntungan besar dari penjualan BBM, tidak ada langkah nyata 
misalnya membuat kilang baru. Sementara itu, pengamat migas dari 
ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengungkapkan, dengan harga 
minyak saat ini harusnya harga BBM jauh lebih rendah. Melalui penurunan 
harga BBM diharapkan lonjakan harga kebutuhan pokok sejak awal tahun 
ikut melandai.
Ia menilai, dengan harga minyak yang anjlok, sementara harga BBM tidak banyak berubah, maka tentu saja keuntungan yang didapat Pertamina juga masih besar. Sehingga pemerintah perlu berhitung benar dan menganalisa serta tidak hanya 'menyelamatkan' Pertamina di tengah penurunan harga minyak utamanya di sektor hulu. [SUMBER]
 

 
 
 
 
 
 
 
