[NEWS] 20 Februari 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday-- Kementerian
Koordinator Maritim dan Sumber Daya (Menko Maritim) mendukung rencana
pembangunan kilang mini. Menko Maritim Rizal Ramli menegaskan
pembangunan kilang mini dapat memangkas ongkos produksi hingga 50
persen. Ini memungkinkan karena tidak melewati jalur distribusi yang
panjang mengingat posisi kilang minyak yang dekat dengan mulut sumur.
Pembangunan kilang mini antara US$ 50 juga hingga US$ 150 juta juta untuk kapasitas 6.000 sampai 18.000 barel per hari. Dengan membangun 10 kilang mini, misalnya, kapasitas yang didapat hampir 100.000 hingga 200.000 barel per hari.
Pembangunan kilang mini antara US$ 50 juga hingga US$ 150 juta juta untuk kapasitas 6.000 sampai 18.000 barel per hari. Dengan membangun 10 kilang mini, misalnya, kapasitas yang didapat hampir 100.000 hingga 200.000 barel per hari.
Kilang mini disebut lebih efisien bila dibangun di mulut sumur minyak jika dibandingkan dengan penganggkutan minyak mentah di kilang tempat lain. Apalagi jika produk akhir BBM didistribusikan untuk daerah sekitar. "Kilang mini akan mendatangkan lebih banyak benefit termasuk memperkuat ketahanan energi daerah," ujar Rizal, seperti dilaporkan Metrotvnews.com, Sabtu (20/2).
Pengamat Mini Refinery Plant (MRP), Muhammad E. Irmansyah menyatakan penting bagi pemerintah segera membuat payung hukum pembangunan kilang mini, termasuk menentukan formula harga mulut sumur. Payung hukum ini, menurut Irmansyah, diharapkan mampu memberi rasa aman bagi investor menanamkan modalnya di Indonesia. Mengingat, sampai saat ini belum ada regulasi yang mengatur bisnis kilang berkapasitas kecil. [SUMBER]