[NEWS] 29 Maret 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Investor kilang mini PT Tri Wahana Universal (TWU) memastikan tidak akan
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan meski kilang
pengolahan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bojonegoro, Jawa Timur, berhenti
beroperasi sejak tiga bulan lalu.
Kilang mini TWU tidak mendapatkan pasokan minyak mentah sejak 16 Januari 2016 sehingga akhirnya berhenti produksi pada 20 Januari 2016. Hal ini disebabkan belum ada kepastian formula harga sumur dan pasokan minyak mentah untuk kilang mini TWU yang dibangun dekat mulut sumur Lapangan Banyu Urip.
Ironisnya, situasi ini dialami TWU meskipun keberadaan kilang mini tersebut mampu menciptakan multiplier effect yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Selama ini pasokan minyak mentah Tri Wahana Universal berasal dari fasilitas Early Oil Expansion (EOE) dan Early Production Facility (EPF) Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dengan total 16.000 barel per hari (bph) dengan formula harga mulut sumur.
"Sementara, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah berjanji akan menetapkan formula harga khusus untuk kilang TWU. Kajian LPPM Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan, terdapat 5.300 tenaga kerja di kawasan kilang TWU," tutur CEO dan Founder TWU, Rudy Tavinos, seperti dilaporkan dalam Matatelinga.com, Selasa (29/3). [SUMBER]
Kilang mini TWU tidak mendapatkan pasokan minyak mentah sejak 16 Januari 2016 sehingga akhirnya berhenti produksi pada 20 Januari 2016. Hal ini disebabkan belum ada kepastian formula harga sumur dan pasokan minyak mentah untuk kilang mini TWU yang dibangun dekat mulut sumur Lapangan Banyu Urip.
Ironisnya, situasi ini dialami TWU meskipun keberadaan kilang mini tersebut mampu menciptakan multiplier effect yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Selama ini pasokan minyak mentah Tri Wahana Universal berasal dari fasilitas Early Oil Expansion (EOE) dan Early Production Facility (EPF) Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dengan total 16.000 barel per hari (bph) dengan formula harga mulut sumur.
"Sementara, melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah berjanji akan menetapkan formula harga khusus untuk kilang TWU. Kajian LPPM Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebutkan, terdapat 5.300 tenaga kerja di kawasan kilang TWU," tutur CEO dan Founder TWU, Rudy Tavinos, seperti dilaporkan dalam Matatelinga.com, Selasa (29/3). [SUMBER]