[NEWS] 12 Maret 2016 UP45 Jakarta, Energi Today-Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Budi Santoso
mengemukakan, jika pembangunan kilang Blok Masela di Maluku dilakukan di
lepas pantai, masyarakat akan kehilangan kesempatan. Opportunity yang mereka harapkan adalah kesempatan kerja.
"Risiko utamanya (jika kilang dibangun di laut) saya lihat rakyat Indonesia akan kehilangan opportunity-nya, kesempatan untuk memanfaatkan, terutama rakyat di Maluku Selatan. Kan di sana ada pulau-pulau lain yang bisa ditumbuhkan. Sekarang seperti Freeport itu, Timika muncul dan berkembang karena ada itu. Bontang itu muncul karena ada pabrik gas," ujar Budi, seperti dilaporkan Sindonews.com, Sabtu (12/3).
Budi meminta kepada pemerintah jangan hanya melihat dari segi pendapatan. Mereka menganggap jika pembangunan di laut lebih menguntungkan dibandingkan di darat.
Namun, lanjut dia, untuk membuat sesuatu yang mengapung tetap stabil di laut merupakan hal sulit. Meskipun terlihat lebih mudah, namun teknologi yang digunakan akan lebih mahal.[SUMBER]
"Risiko utamanya (jika kilang dibangun di laut) saya lihat rakyat Indonesia akan kehilangan opportunity-nya, kesempatan untuk memanfaatkan, terutama rakyat di Maluku Selatan. Kan di sana ada pulau-pulau lain yang bisa ditumbuhkan. Sekarang seperti Freeport itu, Timika muncul dan berkembang karena ada itu. Bontang itu muncul karena ada pabrik gas," ujar Budi, seperti dilaporkan Sindonews.com, Sabtu (12/3).
Budi meminta kepada pemerintah jangan hanya melihat dari segi pendapatan. Mereka menganggap jika pembangunan di laut lebih menguntungkan dibandingkan di darat.
Namun, lanjut dia, untuk membuat sesuatu yang mengapung tetap stabil di laut merupakan hal sulit. Meskipun terlihat lebih mudah, namun teknologi yang digunakan akan lebih mahal.[SUMBER]