[NEWS] 5 April 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Penurunan drastis harga minyak mentah
dunia telah memberi tekanan kepada kondisi keuangan PT Pertamina
(Persero) dan membuat perusahaan minyak dan gas milik negara tersebut
harus rela memangkas belanja operasionalnya (operational expenditure/opex) sebesar 30 persen tahun ini demi efisiensi.
"Turunnya harga minyak membuat net nya
kurang begitu baik, tapi walau Pertamina kita punya hulu yang terpukul
tapi hilirnya bisa sedikit lebih survive, secara keseluruhan
kita masih menargetkan sesuai target tahun lalu," tutur Direktur
Keuangan Pertamin Arief Budiman, seperti dilaporkan CNNindonesia.com, Selasa (5/4)
Pertamina telah mengalokasikan US$5,31
miliar untuk investasi yang mendukung kegiatan sektor hulu hingga hilir
di tahun ini, angka tersebut meningkat 20 persen dari jumlah yang
dikeluarkan untuk operasional di tahun 2015. Dari jumlah tersebut 72
persen atau sekitar US$3,8 miliar dialokasikan untuk bisnis hulu.
Di samping itu, Pertamina juga akan melepas kepemilikan saham anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang asuransi, yakni PT Tugu Pratama Indonesia. Arief memastikan tahun ini Pertamina akan melego anak usahanya tersebut ke lantai bursa atau IPO. Arif memaparkan masih ada beberapa anak usaha Pertamina yang sudah bisa melakukan penawaran saham perdananya. Namun semuanya bukan berasal dari bisnis utama perseroan yakni dari sektor migas. [SUMBER]