[NEWS] 8 April 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Wakil Ketua DPRD Kota Palu, Sulawesi
Tengah (Sulteng) Erfandi Suyuti menilai pemanfaatan mesin biogas di
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Kota Palu untuk menghasilkan
listrik tidak maksimal. Politisi Partai Hati Nurani Rakyat itu
menyatakan gas metan yang terkandung di lokasi TPA sedianya dapat
dikelola untuk kebutuhan energi listrik masyarakat di Kelurahan
Kawatuna.
Sayangnya potensi listrik biogas
tersebut baru dihasilkan oleh mesin biogas dengan kapasitas 200 KWH yang
disuplai kepada masyarakat atau pemulung yang bermukim di lokasi TPA.
Dia mengatakan Dinas Energi Sumber Daya Mineral harus melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai potensi gas metan di lokasi tersebut.
Agar gas metan yang menghasilkan listrik biogas tidak hanya untuk
pemulung di lokasi TPA, seperti dilaporkan Republika.com.
Erfandi mengatakan perencaan yang
didasari atas analisis yang matang terkait pemanfaatan gas metan akan
memberikan dampak sebagai penunjang dan penopang kebutuhan listrik.
Sehingga PLN tidak menjadi satu-satunya sumber energi listrik untuk
masyarakat setempat. Terkait hal itu Kepala Dinas Energi Sumber Daya
Mineral Kota Palu, Musliman, mengutarakan bahwa pihaknya tengah membuat
sistem pengembangan dan pemeliharaan gas metan di lokasi tersebut.
Saat ini, kata dia, mesin biogas yang membangkitkan energi listrik dari gas metan belum berfungsi karena terjadi kerusakan pada pipanisasi dari lubang penampung gas metan ke mesin biogas. Namun, pihaknya sedang memperbaiki kerusakan tersebut yang diperkirakan pekan ini mesin tersebut kembali berfungsi dan mengalirkan energi listrik 200 KWH ke permukiman pemulung. [SUMBER]