[NEWS] 21 April 2016 UP45 Jakarta, Katadata- Inpex menjamin pengurangan karyawan tidak bakal mengancam kelanjutan pengembangan Blok Masela.
Rencana Inpex Corporation mengurangi jumlah karyawan di Blok Masela
ternyata belum dilaporkan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM). Padahal, perusahaan energi asal Jepang ini sudah memulai
proses penawaran pengunduran diri secara sukarela kepada para
karyawannya sejak awal pekan ini.
Direktur Jenderal Minyak dan
Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan, sampai saat ini Inpex belum pernah
memberitahukan kepada pemerintah perihal program pengurangan karyawan di
Blok Masela. “Kami belum menerima laporannya,” kata dia kepada Katadata, Kamis (21/4).
Sedangkan manajemen Inpex mengaku, memang belum melaporkan rencana
tersebut kepada Kementerian ESDM. Namun, menurut Juru bicara Inpex
Corporation Usman Slamet, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satuan
Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas). “Kami
sudah sampaikan ke SKK Migas,” kata dia kepada Katadata.
Usman juga menolak anggapan bahwa pengurangan karyawan Inpex
itu merupakan pemutusan hubungan kerja (PHK). Alasannya, proses
pengurangan karyawan tersebut bersifat sukarela dan tanpa paksaan.
Selain
itu, dia menjamin, pengurangan karyawan tidak bakal mengancam
kelanjutan pengembangan Blok Masela. Sebaliknya, program tersebut
bertujuan mendukung kelanjutan proyek agar tetap efisien. Sampai saat
ini, Inpex bersama dengan Shell selaku kontraktor, tetap berkomitmen
mengembangkan blok kaya gas di Laut Arafura, Maluku tersebut.
Agar
proyek itu berkelanjutan dan layak investasi, Inpex memutuskan
mengurangi jumlah karyawannya. Meski begitu, Usman tidak mau menyebut
jumlah karyawan yang akan dikurangi. Yang jelas, pengurangan jumlah
karyawan disesuaikan dengan kebutuhan proyek saat ini sehingga dapat
berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan
sudah menerima surat dari Inpex Corporation pada 11 Maret lalu perihal
rencana pengurangan karyawan. Inpex hendak mengurangi hingga 40 persen
pegawainya yang bekerja di Masela. Adapun jumlah karyawan Inpex di
Masela saat ini sekitar 350 sampai 400 orang.
Pada Maret lalu,
Inpex mengajukan permohonan pengurangan karyawan karena pemerintah tidak
kunjung memberikan jawaban terhadap proposal rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD)
Blok Masela. Pada 23 Maret lalu, barulah Presiden Joko Widodo
memutuskan pengembangan Blok Masela menggunakan skema darat.
Dua pekan kemudian, Inpex menerima surat pemberitahuan dari pemerintah
mengenai keputusan tersebut. Surat itu berisi permintaan agar
Inpex memperbaiki proposal rencana pengembangan Blok Masela. Dalam
perbaikan proposal PoD itu, Inpex harus menyusun rencana pengembangan
Blok Masela menggunakan skema kilang pengolahan di darat. [SUMBER]