[NEWS] 22 April 2016 UP45 Jakarta, Katadata- Setelah mengebor hingga kedalaman 1.590 MMD selama kurang dari sebulan,
sumur itu akhirnya menyemburkan gas dan kondensat pada 17 April lalu.
Rendahnya harga minyak dunia saat ini tidak menyurutkan langkah PT
Pertamina EP (PEP) untuk meningkatkan produksi. Anak usaha PT Pertamina
(Persero) ini berhasil mendapatkan tambahan gas dan kondensat dari
pengeboran sumur pengembangan di Aset 2 Prabumulih, Sumatera Selatan.
General
Manager Paku Gajah Development Project (PGDP) Pertamina EP Musallam
Latuconsina mengatakan, pengeboran sumur pengembangan PDW-8 mulai
menunjukkan hasil. Setelah mengebor hingga kedalaman 1.590 MMD selama
kurang dari sebulan, sumur itu akhirnya menyemburkan gas dan kondensat
pada 17 April lalu. “Implikasi dari keberhasilan pengeboran ini akan
mampu meningkatkan produksi gas dan kondensat PGDP dan Asset-2,”
katanya berdasarkan siaran pers Pertamina, Kamis (21/4).
Sumur
PDW-8 merupakan salah satu sumur pengembangan yang masuk dalam
Proyek Paku Gajah yang dikelola oleh Pertamina EP. Letak sumur ini
kurang lebih 60 kilometer (km) ke arah selatan dari Prabumulih,
tepatnya di Desa Pagardewa, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
Ini merupakan sumur pertama yang dibor Pertamina EP tahun ini.
Selanjutnya, masih ada lima sumur lainnya yang akan dibor yakni sumur
KAG-A2, TSM-6, KAG-A3, KRD-3 dan KAG-A1.
Musallam mengatakan,
hasil uji produksi sumur pengembangan PDW-8 mencatatkan gas yang
dihasilkan pada semburan pertama sebesar 10,67 juta kaki kubik per hari
(MMSCFD) dan kondensat 16,3 BCPD. Setelah proses uji tes produksi
selesai (Modified Isochronal Test/MIT) maka gas yang diproduksi akan
menjadi 5,53 mmcscfd dan kondensat 23,7 BCPD. "Tahap uji produksinya
dilakukan secara rigless dan at cost yang selesai pada
Jumat (22/4). Uji coba ini mendatangkan efisiensi dengan realisasi
anggaran senilai 54,86 persen (tanpa uji produksi) dari AFE Budget,"
kata dia.
Ketika stabil, angka rata-rata produksi sumur PDW-8 sekitar 2 MMSCFD
dan 30 BCPD, yang diperkirakan akan terjadi September mendatang.
Sementara sejak awal tahun sampai Maret lalu, produksi gas dari proyek
Paku Gajah rata-rata sebesar 46,1 MMSCFD. Adapun produksi kondensat
mencapai 1.019 BCPD. PGDP telah berkontribusi menyumbang Produksi Migas
PEP Asset 2 sebesar 10 persen.
Proyek pengembangan Paku Gajah
dimulai pada 2012. Setahun kemudian yakni 28 Juni 2013, Pertamina EP
mendapatkan persetujuan rencana pengembangan wilayah atau Plant of Development (POD) dari pemerintah.
Cadangan gas PGDP dari lima struktur yakni Tasim, Prabumenang,
Karangdewa, Pagardewa dan Pagardewa Selatan. Cadangan awalnya
diperkirakan mencapai 100,46 triliun kaki kubik (BCF). Namun setelah
dilakukan monitoring produksi dan perhitungan, ada beberapa struktur
yang mengalami kenaikan sehingga total cadangannya menjadi 201,2 BCF. [SUMBER]