[NEWS] 11 April 2011 UP45 Jakarta, EnergiToday- Untuk semakin mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi, pada tahun 2016 PGN
akan terus mengambil insiatif membangun dan mengembangkan infrastruktur
ke berbagai segmen pelanggan.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso belum lama ini di Jakarta.
Sampai tahun 2019, menurut Hendi, PGN menargetkan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 1.680 km. “Proyek pembangunan pipa gas bumi tersebut akan tersebar di berbagai daerah antara lain proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, di sektor transportasi PGN akan membangun 60 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) hingga tahun 2019. SPBG tersebut akan dibangun di sejumlah daerah antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Batam, Lampung, Riau, dan Sumatera Utara.
“Saat ini PGN telah mengoperasikan 5 unit SPBG dan menyalurkan gas bumi ke 14 SPBG mitra. PGN juga menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi dengan menggunakan Mobile Refueling Unit (MRU) di beberapa lokasi seperti di IRTI Monas, Waduk Pluit dan Gresik,” tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk mendukung percepatan penggunaan gas bumi di sektor rumah tangga, PGN akan terus mengembangkan jaringan gas secara mandiri di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, PGN juga mengelola jaringan gas bumi dari penugasan Kementerian ESDM di 11 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 43.337 sambungan rumah tangga (SR).
Di tahun 2016 perusahaan akan terus mengoptimalkan infrastruktur yang telah dibangun. Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung yang dikelola PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PGN, tahun ini akan menyalurkan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair sebanyak 1,1 juta meter kubik, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.
Pada 2 April ini 1 kargo LNG telah diterima oleh FSRU Lampung dari Kilang Tangguh Papua. PGN LNG juga sedang melakukan negoisasi untuk mendapatkan kargo LNG tambahan dari sumber lain.
“Pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang yang dibutuhkan untuk memperluas pemanfaatan gas bumi. Karena itu, PGN akan terus mengambil inisiatif dan terobosan yang memungkinan gas bumi semakin berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” pungkasnya. [SUMBER]
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso belum lama ini di Jakarta.
Sampai tahun 2019, menurut Hendi, PGN menargetkan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih dari 1.680 km. “Proyek pembangunan pipa gas bumi tersebut akan tersebar di berbagai daerah antara lain proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, di sektor transportasi PGN akan membangun 60 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) hingga tahun 2019. SPBG tersebut akan dibangun di sejumlah daerah antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Batam, Lampung, Riau, dan Sumatera Utara.
“Saat ini PGN telah mengoperasikan 5 unit SPBG dan menyalurkan gas bumi ke 14 SPBG mitra. PGN juga menyalurkan gas bumi untuk sektor transportasi dengan menggunakan Mobile Refueling Unit (MRU) di beberapa lokasi seperti di IRTI Monas, Waduk Pluit dan Gresik,” tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk mendukung percepatan penggunaan gas bumi di sektor rumah tangga, PGN akan terus mengembangkan jaringan gas secara mandiri di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, PGN juga mengelola jaringan gas bumi dari penugasan Kementerian ESDM di 11 kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 43.337 sambungan rumah tangga (SR).
Di tahun 2016 perusahaan akan terus mengoptimalkan infrastruktur yang telah dibangun. Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung yang dikelola PT PGN LNG Indonesia, anak usaha PGN, tahun ini akan menyalurkan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair sebanyak 1,1 juta meter kubik, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Jawa Bagian Barat dan Sumatera Bagian Selatan.
Pada 2 April ini 1 kargo LNG telah diterima oleh FSRU Lampung dari Kilang Tangguh Papua. PGN LNG juga sedang melakukan negoisasi untuk mendapatkan kargo LNG tambahan dari sumber lain.
“Pembangunan infrastruktur merupakan investasi jangka panjang yang dibutuhkan untuk memperluas pemanfaatan gas bumi. Karena itu, PGN akan terus mengambil inisiatif dan terobosan yang memungkinan gas bumi semakin berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi nasional,” pungkasnya. [SUMBER]