[NEWS] 18 April 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
Hulu Migas (SKK Migas) mengatakan keputusan investasi final pengembangan
proyek fasilitas Liquified Natural Gas (LNG) Tangguh Train III yang
akan dioperatori oleh British Petroleum Berau Ltd baru akan terbit pada
Juni 2016.
"Juni sudah dapat dilakukan FID, karena dengan adanya ini gas dari proyek Train III sudah 100 persen terserap," tutur Wakil Kepala SKK Migas, Zikrullah, seperti dilaporkan CNNindonesia.com, Senin (18/4).
"Juni sudah dapat dilakukan FID, karena dengan adanya ini gas dari proyek Train III sudah 100 persen terserap," tutur Wakil Kepala SKK Migas, Zikrullah, seperti dilaporkan CNNindonesia.com, Senin (18/4).
Kendati demikian, ia tak mau membeberkan
harga gas serta nilai transaksi yang dilakukan oleh PLN. Ia hanya
mengatakan, gas dari proyek Tangguh Train III ini nanti akan menambah
pesanan PLN dari Tangguh sebesar 20 kargo per tahun menjadi 44 kargo per
tahun antara tahun 2020 hingga 2033. Tangguh Train III juga diharapkan
bisa berproduksi mulai tahun 2020 dengan biaya investasi senilai US$ 12
miliar dengan FID yang direncanakan keluar pada bulan Juni 2016. Jika
digabungkan dengan proyek Train I dan Train II, maka produksi Tangguh
bisa menyentuh 11,4 juta ton per tahun.
Pada awalnya, PLN berencana akan membeli 40 persen dari gas Tangguh Train III, namun perusahaan ternyata malah membeli seluruh sisa gas yang belum terjual pada Jumat pekan lalu. Rencananya, gas tersebut akan digunakan untuk mengamankan pasokan di Arun (184 MW), Belawan (800 MW), 2 blok PLTGU Muara Karang (1.300 MW), dan tiga blok PLTGU Priok berkapasitas 2.000 MW. [SUMBER]