[NEWS] 20 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Tahun depan, target produksi minyak atau lifting diturunkan menjadi 740 ribu hingga 760 ribu barel per hari (bph). Pada tahun ini targetnya 830 ribu bph
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ini karena adanya penurunan produksi alamiah dari lapangan-lapangan migas utama di Indonesia.
"Selain itu, investasi untuk kegiatan eksplorasi migas terkendala dengan harga minyak yang masih rendah," ujar Bambang, seperti dilansir Detik.com, Jumat (20/5).
Pemerintah juga mematok harga minyak rendah di tahun depan. Bambang menyatakan, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di tahun depan berkisar US$ 35-US$ 45 per barel. Lebih asumsi makro dalam APBN 2016 sebesar US$ 50 per barel. [SUMBER]
Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, mengatakan ini karena adanya penurunan produksi alamiah dari lapangan-lapangan migas utama di Indonesia.
"Selain itu, investasi untuk kegiatan eksplorasi migas terkendala dengan harga minyak yang masih rendah," ujar Bambang, seperti dilansir Detik.com, Jumat (20/5).
Pemerintah juga mematok harga minyak rendah di tahun depan. Bambang menyatakan, harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) di tahun depan berkisar US$ 35-US$ 45 per barel. Lebih asumsi makro dalam APBN 2016 sebesar US$ 50 per barel. [SUMBER]