[NEWS] 13 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Berdasarkan data Bank Dunia, penggunaan listrik atau kilo Watt per hour
(kWh) per kapita Indonesia hanya mencapai 700 kWh. Jumlah itu masih
kalah ketimbang Malaysia dan Thailand yang mencapai masing-masing 4.000
kWh dan 2.000 kWh.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman belum lama ini.
Jarman menjelaskan, rendahnya konsumsi listrik ini membuat daya saing industri Tanah Air kalah dibandingkan negara tetangga.
Oleh karena itu, kehadiran program 35.000 megawatt (MW) sangat penting untuk Indonesia. “Target kita baru 2019 (konsumsi listrik) itu mendekati 1.500 kWh,” tuturnya.
Selain itu, tambahnya, rendahnya penggunaan kWh tersebut disebabkan adanya volume industri Tanah Air tidak terlalu besar. Sehingga berefek penyerapan tenaga kerja menjadi lebih sedikit.
Jarman berharap, proyek 35.000 MW bakal membuat penyerapan tenaga kerja industri semakin meningkat. “Proyek 35.000 MW itu hal yang mutlak harus dilakukan untuk menumbuhkan industri kita," kata dia.
Sementara itu, lanjutnya, PLN juga harus menyediakan cadangan listrik setidaknya hingga 30 persen. Dengan adanya kehadiran proyek 35 ribu MW dipercaya akan meningkatkan cadangan energi Indonesia. [SUMBER]
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman belum lama ini.
Jarman menjelaskan, rendahnya konsumsi listrik ini membuat daya saing industri Tanah Air kalah dibandingkan negara tetangga.
Oleh karena itu, kehadiran program 35.000 megawatt (MW) sangat penting untuk Indonesia. “Target kita baru 2019 (konsumsi listrik) itu mendekati 1.500 kWh,” tuturnya.
Selain itu, tambahnya, rendahnya penggunaan kWh tersebut disebabkan adanya volume industri Tanah Air tidak terlalu besar. Sehingga berefek penyerapan tenaga kerja menjadi lebih sedikit.
Jarman berharap, proyek 35.000 MW bakal membuat penyerapan tenaga kerja industri semakin meningkat. “Proyek 35.000 MW itu hal yang mutlak harus dilakukan untuk menumbuhkan industri kita," kata dia.
Sementara itu, lanjutnya, PLN juga harus menyediakan cadangan listrik setidaknya hingga 30 persen. Dengan adanya kehadiran proyek 35 ribu MW dipercaya akan meningkatkan cadangan energi Indonesia. [SUMBER]