[NEWS] 4 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Kontraktor pertambangan batubara PT
Samindo Resources Tbk. mulai melirik bisnis listrik hingga 1.000
Megawatt lantaran harga komoditas yang masih rendah.
Direktur Samindo Resources, Soemarno
Witoro Soelarno mengatakan kerugian yang ditimbulkan dari bisnis
batubara akibat rendahnya harga komoditas dapat ditutupi bila perseroan
berbisnis listrik. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
menjadi solusi menggenjot revenue perseroan. "Kapasitas 100
MW-200 MW akan dikelola sendiri. Di atas itu sampai 1.000 MW harus
konsorsium," kata Witoro, seperti dilaporkan dalam Bisnis.com, Rabu (4/5).
Emiten bersandi MYOH itu menargetkan
dapat menggenggam kepemilikan saham hingga 20% bila membentuk usaha
patungan. Saat ini, perusahaan-perusahaan dari dalam negeri sedang
melakukan penjajakan untuk pembangunan power plant bersama
perseroan. Pembanguan PLTU itu diproyeksikan akan berada di mulut
tambang. Perseroan juga membidik akuisisi perusahaan batubara dengan
cadangan lebih dari 200 juta ton untuk memenuhi kebutuhan power plant tersebut.
Investor Relations Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir menuturkan perseroan bakal melebarkan sayap ke lini bisnis perkebunan kelapa sawit dan kelistrikan. Targetnya, sektor kelistrikan bakal rampung periode feasibility studies pada akhir tahun ini. Dana untuk ekspansi di sektor perkebunan kelapa sawit dan kelistrikan dipastikan tidak dirogoh dari belanja modal (Capital expenditure/Capex). Tahun ini, perseroan hanya mengalokasikan belanja modal US$ 2,4 juta untuk operasional. Tahun ini, perseroan membidik target pelunasan utang bank hingga US$ 33,5 juta, dengan capaian pembayaran US$ 13,5 juta per April 2016. Akhir tahun, diproyeksikan utang bank MYOH tersisa US$ 20 juta. [SUMBER]