[NEWS] 12 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- PT Pertamina (Persero) akan segera merampungkan
rencana perpanjangan dua wilayah kerja lapangan migas Ogan Komering dan
Tuban yang akan habis masa kontraknya pada 2018 mendatang.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro di Jakarta
Menurut Wianda, perpanjangan pengelolaan blok migas oleh Pertamina adalah bagian dari pengembangan hulu pertamina, pasalnya saat ini porsi pertamina dari produksi nasional hanya sekitar 21 persen, sementara penguasaan cadangan migas baru 26 persen.
“Blok Ogan Komering bermitra dengan Talisman, dengan produksi 2016 (gross) sebesar 3 mboepd dan Potensi Cadangan (gross) sebesar 2 mmboe, Pertamina menganggarkan investasi pasca 2018 dengan estimasi US$ 200 juta,” ujarnya.
Sementara itu, di Blok Tuban, tambahnya, Pertamina akan bermitra dengan Petrochina dengan target produksi 2016 (gross) sebesar 4 mboepd, sementara memiliki potensi Cadangan (gross) sebesar 4 mmboe. Dimana nilai investasinya sebesar US$ 80 juta.
Wianda mengungkapkan, meskipun Blok Ogan Komering cadangannya lebih sedikit dibanding Blok Tuban, namun dana investasinya lebih besar karena ada beberapa indikator yang mempengaruhi pengelolaan blok di wilayah Sumatera itu.
“Kita masih lihat dari kondisi lapangannya berbeda dan jauh lebih sulit, selain itu ada juga pertimbangan personil serta sisi aspek operasional. Pertamina sendiri sudah mengirimkan surat minat ke pemerintah dalam rangka pengajuan perpanjangan pengelolaan tersebut,” tandasnya. [SUMBER]
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro di Jakarta
Menurut Wianda, perpanjangan pengelolaan blok migas oleh Pertamina adalah bagian dari pengembangan hulu pertamina, pasalnya saat ini porsi pertamina dari produksi nasional hanya sekitar 21 persen, sementara penguasaan cadangan migas baru 26 persen.
“Blok Ogan Komering bermitra dengan Talisman, dengan produksi 2016 (gross) sebesar 3 mboepd dan Potensi Cadangan (gross) sebesar 2 mmboe, Pertamina menganggarkan investasi pasca 2018 dengan estimasi US$ 200 juta,” ujarnya.
Sementara itu, di Blok Tuban, tambahnya, Pertamina akan bermitra dengan Petrochina dengan target produksi 2016 (gross) sebesar 4 mboepd, sementara memiliki potensi Cadangan (gross) sebesar 4 mmboe. Dimana nilai investasinya sebesar US$ 80 juta.
Wianda mengungkapkan, meskipun Blok Ogan Komering cadangannya lebih sedikit dibanding Blok Tuban, namun dana investasinya lebih besar karena ada beberapa indikator yang mempengaruhi pengelolaan blok di wilayah Sumatera itu.
“Kita masih lihat dari kondisi lapangannya berbeda dan jauh lebih sulit, selain itu ada juga pertimbangan personil serta sisi aspek operasional. Pertamina sendiri sudah mengirimkan surat minat ke pemerintah dalam rangka pengajuan perpanjangan pengelolaan tersebut,” tandasnya. [SUMBER]