[NEWS] 12 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Anggota Unsur Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional (AUPK DEN), Achdiat Atmawinata menyatakan, potensi Crude Palm Oil (CPO) Indonesia sebanyak 200 juta hektare (ha), dan baru dimanfaatkan sebanyak 11 juta ha saat ini.
Achdiat menjelaskan, potensi tersebut harusnya dimanfaatkan untuk mendorong penggunaan biodiesel pada masyarakat.
“Kita mulai dengan B20 sisanya kasih solar. Teknologi baru dari sawit itu generasi kedua jadi etanol juga. Ini kita sangat berpotensi dan saat ini baru 11 juta ha sudah ada di Indonesia,” ujarnya di Jakarta.
Menurut dirinya, dalam Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN), kandungan bahan bakar nabati (biodiesel) pada solar yang saat ini baru sebanyak 20 persen akan ditingkatkan. Pada 2025, campuran tersebut harus sebanyak 23 persen dan pada 2050 harus sebanyak 31 persen.
“Dalam RUEN targetnya pada 2025 sampai 23 persen dan 2050 harus 31 persen. Jika ini digenjot, Indonesia punya alternatif energi bahan bakar dan bisa menggantikan cadangan minyak yang dalam 12-13 tahun mendatang persediaannya menipis,” tandasnya. [SUMBER]
Achdiat menjelaskan, potensi tersebut harusnya dimanfaatkan untuk mendorong penggunaan biodiesel pada masyarakat.
“Kita mulai dengan B20 sisanya kasih solar. Teknologi baru dari sawit itu generasi kedua jadi etanol juga. Ini kita sangat berpotensi dan saat ini baru 11 juta ha sudah ada di Indonesia,” ujarnya di Jakarta.
Menurut dirinya, dalam Rancangan Umum Energi Nasional (RUEN), kandungan bahan bakar nabati (biodiesel) pada solar yang saat ini baru sebanyak 20 persen akan ditingkatkan. Pada 2025, campuran tersebut harus sebanyak 23 persen dan pada 2050 harus sebanyak 31 persen.
“Dalam RUEN targetnya pada 2025 sampai 23 persen dan 2050 harus 31 persen. Jika ini digenjot, Indonesia punya alternatif energi bahan bakar dan bisa menggantikan cadangan minyak yang dalam 12-13 tahun mendatang persediaannya menipis,” tandasnya. [SUMBER]
