[NEWS] 9 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- PT PLN (Persero) mengaku telah mempercepat realisasi
mega proyek 35.000 megawatt (MW), yang nantinya diharapkan mampu
memperkuat ketahanan energi di Indonesia. Hingga kuartal I-2016, PLN
mengklaim pembangunannya sudah mencapai 12.226,8 MW dari total 35.000 MW
atau 34,4 persen.
Senior Manager Public Relation PLN, Agung Murdifi mengatakan, PLN telah merencanakan untuk mempercepat realisasi program mega proyek 35.000 MW dalam waktu lima tahun. Dalam hal ini, PLN akan membangun 109 pembangkit masing-masing. Adapun 109 pembangkit itu akan terdiri dari 35 proyek oleh PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta (Independent Power Producer/IPP) dengan total kapasitas 25.904 MW. Hingga kuartal I-2016, sudah sebanyak 12.226,8 MW dari total 35.000 MW atau 34,4 persen yang akan dibangun secara bertahap.
"Sebanyak 8.377,7 MW atau 23,6 persen sedang dalam tahap pengadaan. Selain itu, PLN juga telah melakukan banyak penandatanganan kontrak jual beli. PLN telah melakukan kontrak jual beli (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 10.941 MW atau 30,8 persen," ujar Agung, seperti dilansir Metrotvnews.com, Senin (9/5).
Sementara itu, Agung menambahkan, untuk konstruksi kemajuannya sudah mencapai 3.862 MW atau 10,9 persen yang meliputi pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk. Di mana 397 MW pembangkit telah berhasil beroperasi dan masuk sistem kelistrikan.
Sekadar informasi, sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 Mei 2015 di Bantul, Jawa Tengah. Program 35.000 MW menjadi fokus PLN untuk mencapai salah satu sasaran nawacita, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis khususnya kedaulatan energi. [SUMBER]
Senior Manager Public Relation PLN, Agung Murdifi mengatakan, PLN telah merencanakan untuk mempercepat realisasi program mega proyek 35.000 MW dalam waktu lima tahun. Dalam hal ini, PLN akan membangun 109 pembangkit masing-masing. Adapun 109 pembangkit itu akan terdiri dari 35 proyek oleh PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta (Independent Power Producer/IPP) dengan total kapasitas 25.904 MW. Hingga kuartal I-2016, sudah sebanyak 12.226,8 MW dari total 35.000 MW atau 34,4 persen yang akan dibangun secara bertahap.
"Sebanyak 8.377,7 MW atau 23,6 persen sedang dalam tahap pengadaan. Selain itu, PLN juga telah melakukan banyak penandatanganan kontrak jual beli. PLN telah melakukan kontrak jual beli (Power Purchase Agreement/PPA) sebesar 10.941 MW atau 30,8 persen," ujar Agung, seperti dilansir Metrotvnews.com, Senin (9/5).
Sementara itu, Agung menambahkan, untuk konstruksi kemajuannya sudah mencapai 3.862 MW atau 10,9 persen yang meliputi pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk. Di mana 397 MW pembangkit telah berhasil beroperasi dan masuk sistem kelistrikan.
Sekadar informasi, sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 4 Mei 2015 di Bantul, Jawa Tengah. Program 35.000 MW menjadi fokus PLN untuk mencapai salah satu sasaran nawacita, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis khususnya kedaulatan energi. [SUMBER]