[NEWS] 16 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Pipa gas jenis akses terbuka (open access) ruas
Gresik-Semarang akan menjadi infrastruktur yang menyambungkan daerah
sumber dan pengguna gas di Pulau Jawa.
Hal tersebut seperti yang dituturkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja belum lama ini.
“Pembangunan infrastruktur gas termasuk pipa diperlukan karena gas akan menjadi energi masa depan,” ujarnya.
Wiratmaja menegaskan, Pemerintah menargetkan 20 persen sumber energi primer pembangkit program 35.000 MW berasal dari gas.
Selain listrik, menurut Wiratmaja, ke depan, gas juga akan lebih banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk, industri, rumah tangga, dan transportasi.
Sebagai informasi, Pipa gas open access Gresik-Semarang dibangun sepanjang 267 km dengan kapasitas maksimal 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diameter 28 inci. Sumber gas antara lain berasal dari Husky CNOOC Madura Limited dan Blok Cepu. [SUMBER]
Hal tersebut seperti yang dituturkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja belum lama ini.
“Pembangunan infrastruktur gas termasuk pipa diperlukan karena gas akan menjadi energi masa depan,” ujarnya.
Wiratmaja menegaskan, Pemerintah menargetkan 20 persen sumber energi primer pembangkit program 35.000 MW berasal dari gas.
Selain listrik, menurut Wiratmaja, ke depan, gas juga akan lebih banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk, industri, rumah tangga, dan transportasi.
Sebagai informasi, Pipa gas open access Gresik-Semarang dibangun sepanjang 267 km dengan kapasitas maksimal 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diameter 28 inci. Sumber gas antara lain berasal dari Husky CNOOC Madura Limited dan Blok Cepu. [SUMBER]