[NEWS] 22 Agustus 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Anggota Komisi VII DPR, Kurtubi mengatakan, dengan adanya situasi saat
ini, dimana harga minyak dunia murah, sementara harga energi baru
terbarukan (EBT) meningkat menjadi halangan.
“Tapi EBT kedepan bisa punya peran sangat besar. Panas bumi adalah karunia Tuhan yang besar dan harus dimanfaatkan,” ujarnya belum lama ini di Jakarta.
Untuk itu, Kurtubi mengusulkan, untuk menekan biaya produksi EBT ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
“Seperti biosolar campurannya 20 persen jangan sampai 30 persen karena harga costnya akan lebih mahal,” tuturnya.
Namun, pakar energi dari Institur Teknologi Surabaya (ITS), Muchsin menjelaskan pengembangan EBT harus dilihat manfaat jangka panjang. "Jangan bicara tentang investasi yang mahal karena ini long term."
Oleh karena itu, Muchsin, mengingatkan pemerintah bahwa ada tiga hal yang menjadi kunci kesuksesan EBT, yakni harmonisasi regulasi, tarif yang ekonomis dan iklim investasi. [SUMBER]
“Tapi EBT kedepan bisa punya peran sangat besar. Panas bumi adalah karunia Tuhan yang besar dan harus dimanfaatkan,” ujarnya belum lama ini di Jakarta.
Untuk itu, Kurtubi mengusulkan, untuk menekan biaya produksi EBT ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
“Seperti biosolar campurannya 20 persen jangan sampai 30 persen karena harga costnya akan lebih mahal,” tuturnya.
Namun, pakar energi dari Institur Teknologi Surabaya (ITS), Muchsin menjelaskan pengembangan EBT harus dilihat manfaat jangka panjang. "Jangan bicara tentang investasi yang mahal karena ini long term."
Oleh karena itu, Muchsin, mengingatkan pemerintah bahwa ada tiga hal yang menjadi kunci kesuksesan EBT, yakni harmonisasi regulasi, tarif yang ekonomis dan iklim investasi. [SUMBER]