[NEWS] 05 Agustus 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Noviandri,
menyambut baik terpilihnya Archandra Tahar menjabat sebagai Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menggantikan Sudirman Said.
Walaupun demikian, menteri Archandra Tahar harus didampingi oleh figur
yang tepat untuk menjadi Wakil Menteri. Pasalnya, terlalu banyak tekanan
dari kanan dan kiri.
"Menteri harus siap menghadapi tekanan dari berbagai kalangan. Kalau pribadi menterinya saya percaya beliau profesional," ujarnya di Jakarta.
Noviandri menegaskan, pihaknya menengarai upaya pemberantasan mafia minyak dan gas bumi harus terus digalakkan karena tidak mustahil akan muncul mafia-mafia baru. "Menteri Sudirman Said sudah memulainya walaupun masih belum maksimal," tuturnya.
Selain itu, tambahnya, FSPPB dalam waktu dekat akan melakukan audiensi dengan Menteri ESDM Archandra Tahar. "Kita sudah susun agenda audiensinya," ujar Noviandri, sembari mengimbuhkan bahwa saat ini mulai terlihat upaya-upaya untuk memecah belah Pertamina menjadi anak usaha.
Dirinya menambahkan bahwa Presiden Jokowi telah menggaungkan Nawacita. "Nawacita ini sejatinya juga menegakkan kedaulatan energi di Tanah Air. Karena itu, skenario untuk memecah Pertamina menjadi beberapa anak usaha sebenarnya bertolak belakang dengan cita-cita mewujudkan kedaulatan energy," imbuhnya.
Sementara itu, lanjutnya, ada skenario memecahbelah Pertamina juga dapat ditelisik dari rencana Kementerian BUMN untuk mengalihkan aset perusahaan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah memasuki tahap lanjut dan disepakatinya Memorandum of Understanding (MoU) kedua BUMN tersebut.
Lebih jauh Noviandri melanjutkan bahwa upaya-upaya untuk pemecahan Pertamina sebagai perusahaan energy terus dilakukan hingga kini. "Karena itu perlu ada proteksi terhadap Pertamina dan anak-anak usahanya," pungkasnya. [SUMBER]
"Menteri harus siap menghadapi tekanan dari berbagai kalangan. Kalau pribadi menterinya saya percaya beliau profesional," ujarnya di Jakarta.
Noviandri menegaskan, pihaknya menengarai upaya pemberantasan mafia minyak dan gas bumi harus terus digalakkan karena tidak mustahil akan muncul mafia-mafia baru. "Menteri Sudirman Said sudah memulainya walaupun masih belum maksimal," tuturnya.
Selain itu, tambahnya, FSPPB dalam waktu dekat akan melakukan audiensi dengan Menteri ESDM Archandra Tahar. "Kita sudah susun agenda audiensinya," ujar Noviandri, sembari mengimbuhkan bahwa saat ini mulai terlihat upaya-upaya untuk memecah belah Pertamina menjadi anak usaha.
Dirinya menambahkan bahwa Presiden Jokowi telah menggaungkan Nawacita. "Nawacita ini sejatinya juga menegakkan kedaulatan energi di Tanah Air. Karena itu, skenario untuk memecah Pertamina menjadi beberapa anak usaha sebenarnya bertolak belakang dengan cita-cita mewujudkan kedaulatan energy," imbuhnya.
Sementara itu, lanjutnya, ada skenario memecahbelah Pertamina juga dapat ditelisik dari rencana Kementerian BUMN untuk mengalihkan aset perusahaan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah memasuki tahap lanjut dan disepakatinya Memorandum of Understanding (MoU) kedua BUMN tersebut.
Lebih jauh Noviandri melanjutkan bahwa upaya-upaya untuk pemecahan Pertamina sebagai perusahaan energy terus dilakukan hingga kini. "Karena itu perlu ada proteksi terhadap Pertamina dan anak-anak usahanya," pungkasnya. [SUMBER]