[NEWS] 23 September 2016 UP45 Yogyakarta- Kamis,
15 September 2016 EMGI UP45 Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan
diskusi bersama antara para dosen UP45 dengan Ibu Dr. Ami Mizuno. Beliau
adalah asisten rektor bidang III yang mengurusi kerjasama UP45 dengan
Institusi yang ada di Jepang. Pada kesempatan ini beliau memaparkan
beasiswa dan Grant Research yang ada di Jepang yang dapat
diajukan oleh dosen-dosen UP45. Ada berbagai jenis beasiswa yang
diberikan pemerintah Jepang salah satunya Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) yang dapat diakses melalui internet.
Saat ini tersedia buat lulusan SLTA, S1, dan S2. Ada dua jalur yang dapat ditempuh, pertama apply beasiswa dahulu sebelum melakukan study (misalnya masih di Indonesia atau masih diluar negeri) dan jalur kedua melanjutkan study terlebih dahulu di Jepang baru kemudian melakukan apply beasiswa. Beasiswa ini mencakup tiket pesawat, tersedianya tempat tinggal atau apartemen dengan biaya hidup, dan biaya kuliah.
Ami Mizuno juga memaparkan bahwa selain beasiswa diatas ada juga
beasiswa swasta HITACHI, beasiswa ini memberikan dana yang cukup besar
untuk biaya hidup dan sudah termasuk uang kuliah. “Biaya kuliah dan
biaya hidup cukup mahal di Jepang karena itu jangan dijadikan alasan
untuk tidak melanjutkan study, kita dapat mengajukan keringanan biaya ke pemerintah jepang atau ke universitas tujuan”, lanjutya.
Pemerintah Jepang juga memberikan dana untuk penelitian yang dilakukan. Ada beberapa jenis penelitian salah satunya Research Fellowship for Young Scientist,
Cara melakukan penelitiannya adalah dengan menghubungi salah satu
profesor yang ada di Jepang yang memiliki bidang keilmuan atau
penelitian yang serupa dengan orang yang mengajukan dan Sumitomo
Foundation, yang merupakan penelitian perbandingan kasus kasus di
Indonesia dan Jepang.
Ada beberapa kiat yang disampaikan Ami Mizuno agar dapat diterima di
kampus-kampus Jepang dan lulus dalam proyek penelitian yang ada di
Jepang:
- Semangat, tanpa semangat yang ada segala tujuan kita tidak mungkin tercapai.
- Keluar dari zona nyaman, bangunlah jiwa petualang agar kita dapat segera beradaptasi dengan perbedaan dan perubahan yang ada
- Kerucutkan minat, memilih kampus harus disesuaikan dengan minat kita karena di beberapa kampus di Jepang ada yang fokus pada bidang tertentu
- Cari professor yang akan memberikan rekomendasi
- Cari jenis beasiswanya, pemberi beasiswa di Jepang sangat selektif menilai proposal yang diajukan. Sebagai calon penerima beasiswa harus jeli melihat proposal penelitian seperti apa yang diinginkan si pemberi beasiswa
- Jangan pernah takut akan masalah bahasa yang berbeda karena 90% yang menentukan adalah body language