[NEWS] 20 Desember 2016 UP45. Jakarta, Katadata - “Saya tidak mau targetnya turun," kata Jonan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mulai
menyusun target kinerja untuk 2017. Setidaknya ada enam program
prioritas pada tahun depan, mulai dari sektor hulu sampai hilir minyak
dan gas bumi (migas).
Target pertama adalah meningkatkan
kapasitas kilang minyak di dalam negeri. Saat ini, kapasitas kilang
minyak yang beroperasi hanya sebesar 800 ribu barel per hari (bph).
Padahal, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri sebesar 1,16
juta bph.
"Kami akan bikin kilang lebih efisien," kata Jonan
dalam acara diskusi akhir tahun sektor migas "Kinerja 2016 dan Outlook
2017" di Jakarta, Senin (19/12).
Kedua, peningkatan pembangunan
jaringan gas kota. Peningkatan ini penting untuk menghemat biaya
pembelian tabung elpiji. Dalam APBN 2017, target pembangunan memang
menurun dibandingkan tahun ini, karena ada pemotongan anggaran.
Target
pembangunan jaringan gas sebanyak 88.915 sambungan rumah tangga (SR),
sedangkan tahun depan targetnya 56.432 sambungan. Namun, Jonan berencana
meningkatkan target tersebut hingga 100 ribu sambungan rumah tangga.
Ketiga,
pengalihan subsidi elpiji. Harapannya, pemerintah bisa memangkas
subsidi elpiji agar lebih tepat sasaran. Tahun ini, pengalihan subsidi
mencapai Rp 7,75 triliun.
Keempat, peningkatan lifting atau produksi siap jual migas. Tahun depan, realisasi lifting diharapkan bisa menembus target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017.
Jonan
menargetkan pencapaian lifting tahun depan bisa mencapai 825 ribu bph.
Angka ini lebih tinggi dari target yang ada dalam APBN 2017 sebesar 815
ribu bph.
Lifting minyak Indonesia 2016 |
Selain itu, Jonan menargetkan kenaikan target lifting gas. Pada APBN
2017, pemerintah mematok target lifting gas sebesar 1.150 mboepd. “Saya
tidak mau targetnya turun," kata dia.
Kelima,
Kementerian Energi akan meningkatkan alokasi gas domestik seiring
meningkatnya kebutuhan di dalam negeri. Tahun ini, kebutuhan gas bumi
dalam negeri sudah mencapai 59 persen atau sekitar 4.062 bbtud. Tahun
depan akan ditingkatkan menjadi 62 persen atau sekitar 4.917 bbtud.
Selain
pasokan dari dalam negeri, Jonan mengupayakan pasokan luar negeri,
salah satunya dari Iran. Dalam kunjugannnya ke Iran beberapa waktu lalu,
negeri para mullah itu telah sepakat memasok elpiji lebih dari 500 ribu
metrik ton ke Indonesia. "Harga gas di sana itu murah sekali," kata
Jonan.
Target
prioritas yang terakhir adalah penetapan wilayah kerja. Tahun depan,
penawaran wilayah kerja migas akan semakin banyak. Ada 10 wilayah kerja
migas yang terdiri dari delapan wilayah kerja migas konvensional dan dua
wilayah kerja migas nonkonvensional yang akan ditawarkan tahun depan. [SUMBER]