[News] 25 November 2015 UP45 Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengaku memiliki
cara untuk menekan harga gas di dalam negeri, yang dikeluhkan banyak
pihak.
Menurut dia, menekan harga gas bisa dilakukan dengan
pembangunan infrastruktur. Pasalnya, salah satu faktor yang memicu
mahalnya harga gas adalah infrastruktur yang belum memadai.
"Harga gas bisa ditekan dengan infrastruktur," kata Dwi pada acara Pertamina Energy Forum 2015, di Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Menurut dia, selain infrastruktur, penerapan open access
pipa juga mampu mengurai mahalnya harga gas. Itu karena pipa gas bisa
digunakan siapa saja, sehingga tidak ada monopoli dari satu perusahaan
saja. "Open access, perannya bisa diambil negara," tegas Dwi.
Menurut Dwi, negara harus berperan dalam penyediaan gas. Karena dalam
penyediaan energi baru ada sinergi peran. "Energi bahan bakar kita impor
memenuhi kebutuhan energi butuh sinergi, kalau semua berperan," tutur
dia.
Menteri BUMN Rini Soemarno sebelumnya mengaku sedang
mengkaji penggabungan pengelolaan pipa gas oleh BUMN. Selama ini,
operasi pipa gas dikelola dua perusahaan, yakni PT Perusahaan Gas Negara
Tbk (PGN) dan PT Pertamina Gas (Pertagas).
Rini menuturkan,
dengan adanya pemain ganda, penyaluran gas menjadi tidak efektif. selain
itu, langkah tersebut merupakan wujud sinergi BUMN. Dengan begitu akan
mempercepat konsumen menerima pasokan gas.
"Sekarang supaya
betul-betul sinergi sehingga tidak duplikasi pembangunan jalur gas. Kita
harapkan bisa menghubungkan pipa ini ke konsumen seperti Jawa Tengah,
Semarang. Pipanisasi ke konsumen," tutup dia. [SUMBER]