[NEWS] 15 Februari 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday-- Dalam ajang Bali Clean Energy Forum (BCEF) yang diadakan di Nusa Dua Bali Convention Centre (BNDC) pekan lalu telah menghasilkan investasi di sektor Energi yang nilainya sebesar Rp 47,2 triliun.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, investasi sebesar tersebut antara lain untuk pembangkit panas bumi, tenaga surya, dan pengembangan terminal liquid natural gas (LNG) dengan kapasitas total masing - masing 765.5 megawatt (MW), 150 MW dan 125.000 m3 dengan menghasilkan serapan tenaga kerja sebanyak 18.300 orang.
“Seluruh investasi ini mendorong pencapaian target energi bersih nasional sekaligus memperkuat ekonomi dan kapasitas manusia nasional,” ujarnya.
Sudirman menjelaskan BCEF adalah momen penting bagi Indonesia karena forum tersebut merupakan ajang pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia komitmen untuk membangun sektor energi bersih dan berpartisipasi aktif dalam kancah pengembangan energi bersih ditingkat regional maupun global.
“Forum ini juga bertujuan menjadi wadah bertemuanya berbagai pemangku kepentingan ditingkat nasional dan international untuk berdiskusi dan mencari solusi mengenai percepatan pengembangan energi bersih,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan energi saat ini merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia. “Kita menyadari bahwa energi selain menjadi kebutuhan pokok juga pendorong dari semua kemajuan bangsa,” katanya.
JK menegaskan, tidak ada manusia yang bisa terbebas dari kebutuhan energi, sebagai contoh setiap hari ketika di rumah membutuhkan energi untuk mencharger telepon genggam maupun sekedar menonton televisi.
“Selain itu tidak ada industri atau pembangunan apapun yang dapat bergerak tanpa energi,” pungkasnya. [SUMBER]
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, investasi sebesar tersebut antara lain untuk pembangkit panas bumi, tenaga surya, dan pengembangan terminal liquid natural gas (LNG) dengan kapasitas total masing - masing 765.5 megawatt (MW), 150 MW dan 125.000 m3 dengan menghasilkan serapan tenaga kerja sebanyak 18.300 orang.
“Seluruh investasi ini mendorong pencapaian target energi bersih nasional sekaligus memperkuat ekonomi dan kapasitas manusia nasional,” ujarnya.
Sudirman menjelaskan BCEF adalah momen penting bagi Indonesia karena forum tersebut merupakan ajang pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia komitmen untuk membangun sektor energi bersih dan berpartisipasi aktif dalam kancah pengembangan energi bersih ditingkat regional maupun global.
“Forum ini juga bertujuan menjadi wadah bertemuanya berbagai pemangku kepentingan ditingkat nasional dan international untuk berdiskusi dan mencari solusi mengenai percepatan pengembangan energi bersih,” tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan energi saat ini merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia. “Kita menyadari bahwa energi selain menjadi kebutuhan pokok juga pendorong dari semua kemajuan bangsa,” katanya.
JK menegaskan, tidak ada manusia yang bisa terbebas dari kebutuhan energi, sebagai contoh setiap hari ketika di rumah membutuhkan energi untuk mencharger telepon genggam maupun sekedar menonton televisi.
“Selain itu tidak ada industri atau pembangunan apapun yang dapat bergerak tanpa energi,” pungkasnya. [SUMBER]