[NEWS] 19 Februari 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday-- Lonjakan
dalam persediaan minyak mentah dan produk minyak di Amerika Serikat
(AS), serta penolakan pemangkasan produksi oleh Arab Saudi membatasi
reli harga minyak pada Kamis (Jumat pagi WIB).
Setelah melonjak lebih dari empat persen serta sempat mendekati US$ 32
per barel, harga patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI)
untuk pengiriman Maret, berakhir dengan hanya bertambah 11 sen menjadi
US$ 30,77 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan
Eropa, minyak mentah Brent untuk penyerahan April bersiap untuk menambah
keuntungan tujuh persen pada Rabu, tetapi kemudian berbalik arah
menjadi ditutup turun 22 sen menjadi US$ 34,28 per barel di perdagangan
London.
Sedikit mengurangi rebound di
pasar minyak yang dimulai pekan lalu, Departemen Energi AS (DoE)
melaporkan peningkatan 2,1 juta barel pada persediaan komersial AS,
bersama dengan peningkatan yang cukup besar dalam bensin dan
produk-produk sulingan lainnya. Pasokan minyak mentah AS pekan lalu
bertambah 2,1 juta barel menjadi 504,1 juta barel, 78,5 juta barel lebih
besar dari satu tahun sebelumnya, demikian menurut laporan mingguan
dari DoE, seperti dilansir dari AFP, yang dikutip dari Okezone.com, Jumat, 19 Februari.
Itu tanda bahwa surplus masih meningkat di pasar, diikuti oleh menteri
luar negeri Arab yang dengan tegas menolak setiap pengurangan produksi
minyak mentah di negaranya, meskipun ada perjanjian tentatif dengan
Rusia dan produsen lainnya untuk membekukan produksi pada tingkat
Januari. "Jika produsen lain ingin membatasi atau menyetujui pembekuan
dalam hal produksi tambahan, yang mungkin berdampak pada pasar, tetapi
Arab Saudi tidak siap untuk memangkas produksi," ujar Adel al-Jubeir,
seperti dilaporkan Metrotvnews.com, Jumat (19/2. [SUMBER]