PERMINTAAN BATUBARA AKAN LAMBAT DALAM 5 TAHUN KE DEPAN

[NEWS] 10 Februari 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday-- wakil kepala Asosiasi Batubara Nasional Tiongkok, Jiang Zhimin mengatakan berkat revolusi energi dan peru­ba­han ekonomi, permintaan batubara di ne­gara ekonomi terbesar kedua dunia, Tiongkok, akan bertumbuh namun de­ngan lambat dalam lima tahun ke depan mulai 2016.

Sementara itu batubara masih akan mendominasi struktur energi Tiongkok ka­rena kebutuhan energi mereka diper­kirakan akan terus meningkat ber­sa­maan dengan tingkat industrialisasi, ur­banisasi, dan modernisasi sektor per­tanian negara tersebut.

Namun demikian, sepertinya per­tum­buhan permintaan batubara negara itu tidak akan bertumbuh secepat be­berapa tahun belakangan, karena de­ngan tingkat normal yang sekarang, sek­tor jasa dirancang untuk menjadi sa­lah satu pasar terbesar dari ekonomi me­reka dan akan semakin banyak batubara yang digantikan bahan bakar non-fosil. "Selama lima tahun ke depan, industri batubara akan mengutamakan res­truk­­turisasi dan peningkatan, yaitu me­mang­kas kelebihan kapasitas dan mela­kukan lebih banyak penggabungan dan akuisisi," ujar Jiang, seperti dilaporkan dalam Analisadaily.com, Rabu (10/2).

Dalam lima tahun belakangan, Tiong­kok mengurangi sekitar 560 juta ton kapasitas produksi batubara dan me­nutup 7.250 tambang batubara. [SUMBER]