[NEWS] 18 April 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Para pemimpin negara produsen minyak
berkumpul di Qatar pada Minggu (17/4) guna membahas kemungkinan menahan
tingkat produksi sebagai respons atas pelemahan harga minyak
global. Pertemuan tersebut digelar guna menuntaskan kesepakatan awal
untuk membekukan rata-rata produksi harian minyak mentah dalam beberapa
bulan mendatang agar tidak melebihi tingkat produksi Januari.
Dalam draft tersebut tidak disebutkan adanya kesepakatan akhir yang tercapai dalam pertemuan tersebut. Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perminyakan Kuwait, Anas Khalid al-Saleh, meyakini kesepakatan itu akan segera terwujud. Mohammed bin Saleh al-Sada, Menteri Energi dan Industri Qatar mengatakan pertemuan tersebut setidaknya diikuti oleh perwakilan-perwakilan dari 15 negara produsen minyak, yang menguasai 73 persen produksi minyak global. Sejumlah negara penghasil minyak yang tidak ikut serta dalam pertemuan tersebut antara lain Amerika Serikat dan Iran.
Dalam draft tersebut tidak disebutkan adanya kesepakatan akhir yang tercapai dalam pertemuan tersebut. Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perminyakan Kuwait, Anas Khalid al-Saleh, meyakini kesepakatan itu akan segera terwujud. Mohammed bin Saleh al-Sada, Menteri Energi dan Industri Qatar mengatakan pertemuan tersebut setidaknya diikuti oleh perwakilan-perwakilan dari 15 negara produsen minyak, yang menguasai 73 persen produksi minyak global. Sejumlah negara penghasil minyak yang tidak ikut serta dalam pertemuan tersebut antara lain Amerika Serikat dan Iran.
Pertemuan ini merupakan pertemuan
lanjutan di Doha, Qatar pada Februari lalu yang waktu itu diikuti oleh
Qatar, Rusia, Arab Saudi dan Venezuela. Keempat negara produsen minyak
itu berjanji menahan laju produksi minyak mentahnya jika produsen lain
melakukan hal yang sama. seperti dilaporkan CNNindonesia.com, Senin (18/4).
Pada Januari 2016, harga minyak mentah dunia anjlok hingga menembus level US$30 per barel, yang merupakan level terendah dalam 12 tahun terakhir. Namun pada pekan lalu, harga minyak kembali naik ke kisaran US$40 per barel yang sebagian dipicu oleh spekulasi pelaku pasar tentang hasil pertemuan Qatar. [SUMBER]