[NEWS] 17 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Aceh saat ini masih mengalami kekurangan
pembangkit listrik untuk melayani kebutuhan arus listrik bagi masyarakat
konsumen di wilayah provinsi itu.
Ketika satu saja pembangkit listrik
terjadi gangguan atau kerusakan mesin, maka pasokan arus kepada
pelanggan langsung terhenti, sehingga pihak PLN Wilayah Aceh langsung
mengambil langkah pemadaman listrik secara bergilir, meski kerap menuai
kecaman dari warga.
Hal itu terungkap pada pertemuan
manajemen PLN Wilayah Aceh dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat
Aceh (DPRA), Senin (16/5). Dari pihak PLN Aceh diwakili Manajer
Perencanaan, Arief Mudhari, Manajer Teknik, Bimo Samudro, Deputi Manajer
Hukum dan Humas T. Bahrul Khalid serta Deputi Manajer Perencanaan,
Sistem Ediwan.
Komisi III DPRA memanggil manajemen PLN Wilayah Aceh untuk mempertanyakan alasan kenapa Aceh kerap mengalami pemadaman. Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Komisi III DPRA mulanya tertutup. Kemudian di akhir pertemuan, semua awak media diperbolehkan masuk untuk mendengar langsung pembicaraan antara dewan dengan pihak PLN Wilayah Aceh. “Bila satu pembangkit saja mengalami gangguan, maka kebutuhan listrik di Aceh tidak terpenuhi. Misalnya PLTU Nagan Raya katakanlah satu unit 100 MW gangguan, kurang 100 kan jadi 260 MW. Nah, pada saat itulah kita kekurangan pasokan arus,” ujar Bimo, seperti dilaporkan dalam Analisadaily.com, Selasa (17/5). [SUMBER]