[NEWS] 9 Mei 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),
Boni Marasina mengatakan, masih ada 1.205 dari 3.270 desa di provinsi
berbasis kepulauan itu yang belum terjangkau aliran listrik.
"Dari 3.270 desa/kelurahan di NTT baru 2.065 atau 63,15 persen yang sudah terjangkau listrik. Ada 1.205 desa yang belum berlistrik," ujar Boni Marasina, seperti dilansir Metrotvnews.com, Senin (9/5). Boni menjelaskan, daerah yang sudah terjangkau listrik 100 persen hanya Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), disusul Kabupaten Ngada 88,74 persen dan Nagekeo 86,73 persen. Dari 151 desa, 134 desa di Kabupaten Ngada sudah terjangkau listrik. Dari 133 Desa Kabupaten Nagekeo, 98 desa diantaranya sudah terjangkau listrik. "Sisa 15 desa yang belum berlistrik," katanya.
Dia mengatakan untuk mengatasi persoalan listrik di daerah itu, pemerintah akan fokus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Untuk desa-desa di Manggarai Timur ini misalnya, sedang diupayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Waigaret di Kabupaten Manggarai. PLTM Waigaret ini memiliki kapasitas 80 kilowatt (kw).
Sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa di Pulau Timor sedang diupayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan berkapasitas satu megawatt (mw). Di samping itu, sedang diupayakan juga pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) Wini berkapasitas 390 kw yang terdiri atas tenaga surya 120 kw, tenaga bayu 90 kw dan Tenaga Diesel 180 kw. Sumber-sumber listrik ini akan dipasok melalui jaringan Pulau Timor yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Pembangunan EBT ini merupakan bagian dari Program Indonesia Terang (PIT) yang dicanangkan pemerintah pusat hingga 2019. [SUMBER]
"Dari 3.270 desa/kelurahan di NTT baru 2.065 atau 63,15 persen yang sudah terjangkau listrik. Ada 1.205 desa yang belum berlistrik," ujar Boni Marasina, seperti dilansir Metrotvnews.com, Senin (9/5). Boni menjelaskan, daerah yang sudah terjangkau listrik 100 persen hanya Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), disusul Kabupaten Ngada 88,74 persen dan Nagekeo 86,73 persen. Dari 151 desa, 134 desa di Kabupaten Ngada sudah terjangkau listrik. Dari 133 Desa Kabupaten Nagekeo, 98 desa diantaranya sudah terjangkau listrik. "Sisa 15 desa yang belum berlistrik," katanya.
Dia mengatakan untuk mengatasi persoalan listrik di daerah itu, pemerintah akan fokus mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Untuk desa-desa di Manggarai Timur ini misalnya, sedang diupayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Waigaret di Kabupaten Manggarai. PLTM Waigaret ini memiliki kapasitas 80 kilowatt (kw).
Sementara untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa di Pulau Timor sedang diupayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan berkapasitas satu megawatt (mw). Di samping itu, sedang diupayakan juga pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) Wini berkapasitas 390 kw yang terdiri atas tenaga surya 120 kw, tenaga bayu 90 kw dan Tenaga Diesel 180 kw. Sumber-sumber listrik ini akan dipasok melalui jaringan Pulau Timor yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Pembangunan EBT ini merupakan bagian dari Program Indonesia Terang (PIT) yang dicanangkan pemerintah pusat hingga 2019. [SUMBER]