[NEWS] 11 Agustus 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Hingga saat ini potensi panas bumi yang ada di Indonesia belum
dimanfaatkan secara maksimal. Sampai hari ini, dari total potensi
sebanyak 29.000 megwatt (MW) baru termanfaatkan sebanyak lima persen.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar di Jakarta.
Menurut Arcandra, Indonesia baru memanfaatkan potensi panas bumi sekitar 1.494 MW atau sekitar lima persen dari 29.000 MW. Tentu hal ini cukup disayangkan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar.
“Mengingat dianugerahi potensi panas bumi sangat besar sekitar 29 gigawatt. Tapi hingga saat ini pembangkit baru 1.494 megawatt atau lima persen dari total potensi,” ujarnya.
Namun, tambahnya, dengan melihat kondisi seperti itu Kementerian ESDM siap untuk terus meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi di Tanah Air. Sampai 2025, ditargekan pemanfaatan energi panas bumi bisa mencapai sekitar 7,2 gigawatt (GW).
“Diharapkan dengan tiga trobosan itu akan mampu mengatasi permasalahan yang menghambat pengembangan panas bumi. Sehingga dapat memenuhi target pengembangan panas bumi 7,2 gigawatt pada 2025,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, pengembangan panas bumi di Tanah Air masih banyak hambatan yang menghadang. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya akan mengurai permasalahan tersebut.
Setelah itu akan dilakukan sejumlah inisiatif guna memecahkan masalah tersebut. “Hambatan yang ada insya Allah akan diurai pada kesempatan pertama. Kementerian ESDM akan mengambil insiatif dan aktif melakukan koordinasi agar persoalan yang selama ini ada dapat diurai dalam waktu tidak lama,” tandasnya. [SUMBER]
Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar di Jakarta.
Menurut Arcandra, Indonesia baru memanfaatkan potensi panas bumi sekitar 1.494 MW atau sekitar lima persen dari 29.000 MW. Tentu hal ini cukup disayangkan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar.
“Mengingat dianugerahi potensi panas bumi sangat besar sekitar 29 gigawatt. Tapi hingga saat ini pembangkit baru 1.494 megawatt atau lima persen dari total potensi,” ujarnya.
Namun, tambahnya, dengan melihat kondisi seperti itu Kementerian ESDM siap untuk terus meningkatkan pemanfaatan potensi panas bumi di Tanah Air. Sampai 2025, ditargekan pemanfaatan energi panas bumi bisa mencapai sekitar 7,2 gigawatt (GW).
“Diharapkan dengan tiga trobosan itu akan mampu mengatasi permasalahan yang menghambat pengembangan panas bumi. Sehingga dapat memenuhi target pengembangan panas bumi 7,2 gigawatt pada 2025,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, pengembangan panas bumi di Tanah Air masih banyak hambatan yang menghadang. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya akan mengurai permasalahan tersebut.
Setelah itu akan dilakukan sejumlah inisiatif guna memecahkan masalah tersebut. “Hambatan yang ada insya Allah akan diurai pada kesempatan pertama. Kementerian ESDM akan mengambil insiatif dan aktif melakukan koordinasi agar persoalan yang selama ini ada dapat diurai dalam waktu tidak lama,” tandasnya. [SUMBER]