[NEWS] 30 Agustus 2016 UP45 Jakarta, EnergiToday- Direktur Konservasi Energi, Farida Zed mengatakan perilaku hemat energi
merupakan kewajiban bersama seluruh masyarakat pasalnya saat ini
Indonesia masih tergolong negara yang boros dalam menggunakan energi.
“Hal ini ditunjukan dengan tingkat konsumsi energi yang cukup tinggi. Untuk itu perubahan perilaku menjadi penting. Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan efektif melalui pembiasaan atau sering juga disebut learning by doing,” ujarnya dalam peluncuran lomba hemat energi di Jakarta.
Farida menegaskan, kegiatan ini dimaksudkan agar siswa sekolah dapat memahami dan mempraktekkan pengetahuannya tentang konservasi energi.
Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), menyelenggarakan Peluncuran Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dinas ESDM Provinsi DKI Jakarta; Dinas Pendidikan Kota dan peserta Lomba yang terdiri dari siswa, dan guru.
Peserta Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah adalah siswa menengah pertama dan menengah atas (SMP dan SMA) dan diharapkan kegiatan ini dapat mengubah perilaku dan dapat menerapkan upaya-upaya konservasi energi di lingkungan rumah dan sekolahnya sehingga terbentuk budaya hemat energi.
Pada tahun 2016 ini, Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah dilaksanakan di empat kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Pelaksanaan lomba di Jabodetabek diikuti oleh 30 sekolah, di Kota Bandung diikuti oleh 20 sekolah, Kota Surabaya 20 sekolah, dan Kota Denpasar sebanyak 21 Sekolah.
Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah akan berlangsung selama tiga bulan. Mengawali rangkaian acara, telah dilakukan pembekalan berupa (Training of Trainer) tentang langkah-langkah penghematan energi bagi pada guru sebagai manajer energi. Selama periode lomba, para guru dan siswa ditantang untuk berkreasi dan berinovasi untuk menerapkan perilaku hemat energi baik di rumah maupun di sekolah. Setiap bulannya para siswa akan mengikuti berbagai kompetisi bulanan, yaitu kompetisi membuat video, jingle, mural, arsitektur, artikel, dan fotografi dengan tema hemat energi.
Selama proses lomba ini, para siswa, guru, manajemen sekolah, dan orang tua diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan memberikan dukungan terhadap siswa dalam kegiatan ini sehingga budaya hemat energi dapat berkembang dengan baik di lingkungan rumah maupun sekolah. [SUMBER]
“Hal ini ditunjukan dengan tingkat konsumsi energi yang cukup tinggi. Untuk itu perubahan perilaku menjadi penting. Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan efektif melalui pembiasaan atau sering juga disebut learning by doing,” ujarnya dalam peluncuran lomba hemat energi di Jakarta.
Farida menegaskan, kegiatan ini dimaksudkan agar siswa sekolah dapat memahami dan mempraktekkan pengetahuannya tentang konservasi energi.
Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE), menyelenggarakan Peluncuran Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Dinas ESDM Provinsi DKI Jakarta; Dinas Pendidikan Kota dan peserta Lomba yang terdiri dari siswa, dan guru.
Peserta Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah adalah siswa menengah pertama dan menengah atas (SMP dan SMA) dan diharapkan kegiatan ini dapat mengubah perilaku dan dapat menerapkan upaya-upaya konservasi energi di lingkungan rumah dan sekolahnya sehingga terbentuk budaya hemat energi.
Pada tahun 2016 ini, Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah dilaksanakan di empat kota, yaitu Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. Pelaksanaan lomba di Jabodetabek diikuti oleh 30 sekolah, di Kota Bandung diikuti oleh 20 sekolah, Kota Surabaya 20 sekolah, dan Kota Denpasar sebanyak 21 Sekolah.
Lomba Hemat Energi di Rumah dan Sekolah akan berlangsung selama tiga bulan. Mengawali rangkaian acara, telah dilakukan pembekalan berupa (Training of Trainer) tentang langkah-langkah penghematan energi bagi pada guru sebagai manajer energi. Selama periode lomba, para guru dan siswa ditantang untuk berkreasi dan berinovasi untuk menerapkan perilaku hemat energi baik di rumah maupun di sekolah. Setiap bulannya para siswa akan mengikuti berbagai kompetisi bulanan, yaitu kompetisi membuat video, jingle, mural, arsitektur, artikel, dan fotografi dengan tema hemat energi.
Selama proses lomba ini, para siswa, guru, manajemen sekolah, dan orang tua diharapkan dapat berpartisipasi aktif dan memberikan dukungan terhadap siswa dalam kegiatan ini sehingga budaya hemat energi dapat berkembang dengan baik di lingkungan rumah maupun sekolah. [SUMBER]